SkyViewer di jam 08.49 Wita pada Minggu, 15 September 2024 memperlihat bahwa Merkurius dan Venus, 2 planet terdekat dengan Matahari mencapai posisi atau jarak ideal dari Matahari.
Selama ini, Merkurius jarang muncul di cakrawala karena ukurannya yang kecil sehingga sulit muncul di SkyViewer. SkyViewer dibuat dan dikontrol oleh 2 badan antariksa dunia yang sangat terkenal yaitu: European Space Agency (ESA) dan NASA.
Planet Merkurius jarang menampakkan diri karena ukurannya kecil. Planet yang rajin muncul selalu adalah planet Venus. Merkurius berdiameter hanya 4.876 km2 dan berjarak 778,5 km dari Matahari.
Penelitian membuktikan bahwa Merkurius telah mengalami penyusutan sejak 3 miliar tahun lalu akibat proses pendinginan di bagian dalam planet itu. Merkurius berada di konstelasi Leo dan disebut planet abu-abu.
Sudah ada 4 satelit yang diluncurkan ke ruang angkasa untuk meneliti Merkurius. Empat satelit untuk penelitian Merkurius adalah MMO, MPO, Messenger dan Marine.
Para ahli mengumumkan hasil penelitian mereka di jurnal Nature Communications pada 14 Juni 2024 bahwa Messenger milik NASA menemukan berlian setebal 16 km di bawah kerak Merkurius. Penemuan itu dinamakan mantel berlian Venus.
Penelitian para ahli menggunakan data-data yang dibuat Messenger pada bulan Maret 2011 dan bulan April 2015. Selama mengorbit Merkurius pada waktu itu, Messenger mengumpulkan data-data geologi planet Merkurius.
Berlian adalah mineral yang tidak padat. Proses terjadinya berlian di kerak Venus yakni akibat kondisi kandungan Karbon yang sangat tinggi namun memiliki kandungan oksigen yang sangat rendah di bagian dalam Merkurius.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H