Lihat ke Halaman Asli

Blasius Mengkaka

TERVERIFIKASI

Guru.

Sungguh Istimewa, Uskup Agung Ende Terpilih, Mgr Dr Budi Kleden Tiba di Ende

Diperbarui: 10 Agustus 2024   16:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ia tersenyum dan selalu melambaikan tangan di atas mobil penjemputan. Gerakan seperti ini menunjukkan bahwa Uskup agung Budi Kleden adalah orangnya Vatikan.

Saya tidak bisa bayang apa yang sedang dipertaruhkan SVD sejagat di pundak Mgr Dr Budi Kleden. Ini bukan merupakan pertaruhan main-main di pindak Doktor yang lulus S3 dengan predikat magna cum laude dari Universitas Albert Ludwig,  Freiburg, Jerman tahun 2000 ini. 

Pater Budi Kleden baru saja menuntaskan tugas bersejarah sebagai superior jenderal  SVD sejagat (2018-2024) ketika Paus Fransiskus mengangkatnya sebagai uskup agung Ende.

Mengapa bukan calon dari imam projo KAE yang yang dipilih Sri Paus? Jawabannya keterpilihan Uskup Budi sebagai Uskup agung Ende amat bernuansa politik tingkat tinggi. Artinya Budi dibutuhkan serikat itu untuk sebuah jabatan karier yang lebih tinggi, maksimal Kardinal! Setelah Kardinal Thomas Tien, SVD wafat, SVD tidak punya lagi kardinal. 

Bila Mgr Budi bukan mengincar jabatan kardinal, calon uskup lainnya bisa dipilih. Karier akademis Mgr Budi menunjukkan bahwa Mgr Budi ada dalam list Vatikan. Uskup agung Ende yang baru ini memilih motto: Caritas Fraternitatis Maneat in Vobis (Ibrani 13:1) yang artinya Peliharalah kasih persaudaraan adalah motto yang relevan dalam segala zaman. Dengan motto ini YM Mgr Budi akan ditahbiskan Uskup agung Ende pada 22 Agustus 2024.

Ketika Mgr Budi menjadi formator di STFK Ledalero tahun 2001-2005, saya hanya sempat berpapasan bersama beliau di kantor administrasi tahun 2002. Saat itu saya sedang mengurus ijazah. Dari sikapnya dan senyumnya Mgr Budi sedang menebarkan kasih. Ia akan memeliharanya dengan setia. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline