Lihat ke Halaman Asli

Blasius Mengkaka

TERVERIFIKASI

Guru.

Syukurlah, Gereja Patahkan Banyak Ide Neoplatonisme

Diperbarui: 4 Juli 2020   23:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gedung Sekretariat STFK Ledalero, Flores. (Foto: Dok. STFK Ledalero).

     Teolog Katolik P. Dr. Georg Krichberger, SVD dari Sekolah Tinggi Filsafat Katolik Ledalero (STFK Ledalero) adalah teolog gereja Katolik terpenting di Indonesia. Beliau selama ini memusatkan perhatian terhadap pokok-pokok terpenting ajaran gereja untuk mematahkan kebenaran teks-teks Helenisme. Keseluruhan penilaian kritis gereja Katolik terhadap ajaran Helenisme (Neoplatonisme dan Gnostik) tertuang dalam bukunya berjudul: Pandangan Kristen Tentang Dunia dan Manusia (Ende: Nusa Indah, 1998).

     Sepanjang tahun 1998-2002, saya meneliti secara saksama isi buku tersebut dan menemukan bahwa teolog P. Dr. Georg Kichberger, SVD adalah seorang teolog Katolik yang luar biasa. Ia berjasa dalam mengalihbahasakan teks-teks dan ajaran gereja Katolik secara utuh dalam perbandingan dengan teks-teks Neoplatonisme. 

     Hasil penelitian Kepustakaan, kemudian saya tuangkan dalam Skripsi S1 Filsafat berjudul: Pentingnya Pengolahan Hidup Bagi Tercapainya Kematangan Hidup Religius (2002). Dalam artikel ini, saya menuliskan kembali ide-ide pokok ajaran gereja kristen Katolik yang telah mematahkan beberapa ajaran penting Neoplatonisme(Gnostik/Helenisme).

     Ajaran Neoplatonisme yang muncul di Roma pada tahun 270 Masehi khusus berbicara tentang dunia spritualitas. Ide itu sebenarnya ialah untuk menyatukan semua ide-ide Yunani kuno. Ajaran Neoplatonisme meskipun logis tetapi tidak cocok dengan ajaran gereja Katolik. Sehingga lebih benar dikatakan bahwa gagasan Neoplatonisme mempersiapkan zaman baru bagi era keemasan perkembangan kekristenan.

     Mula-mula ajaran Neoplatonisme yang dipraktekkan di Roma mendapatkan dukungan dan dipromosikan oleh 2 kaisar Romawi kuno, yakni: Kaiser Gallienus dan Kaisar Julian.

     Motivasi dasar 2 Kaiser Romawi kuno menaruh perhatian pada Neoplatonis adalah untuk menghidupkan kembali agama kuno Romawi. Tetapi akhirnya harapan 2 Kaisar Romawi kuno terhadap Neoplatonisme itu gagal. Beberapa Kaiser Romawi kuno setelah era Konstantinus Agung melarang pengajaran Neoplatonisme karena bertendensi kekafiran. Namun tetap saja Neoplatonisme tetap populer akibat adanya pengaruh ide-ide Yahudi, oriental dan mistik timur.

     Gereja Katolik melalui ajaran Bapak-Bapak gereja telah mematahkan banyak ajaran Neoplatonisme. Gereja kristen Katolik mendasarkan refleksi teologis atas manusia dan dunia berdasarkan iman terhadap Yesus Kristus. Yesus Kristus adalah putera Allah yang diutus ke dunia untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Menurut gereja, Yesus Kristus memiliki 2 kodrat, yakni: kodrat Allah dan kodrat manusia . Yesus Kristus adalah salah satu pribadi dari misteri Allah Tritunggal Maha Kudus, yakni: Allah Bapak, Allah Putera dan Allah Roh Kudus. Allah Putera yakni Yesus Kristus diutus oleh BapakNya ke dunia untuk menebus dosa umat manusia.

     Ajaran gereja di atas mematahkan ajaran Neoplatonisme yang tidak mengakui Yesus Kristus sebagai penyelamat manusia dan dunia. Sehingga seluruh refleksi filsafat Neoplatonisme cenderung berorientasi kepada kesiasiaan.  

     Bapak-Bapak gereja (St. Augustinus dan St. Thomas Aquinas) mengajarkan bahwa jiwa manusia dan badan manusia sama-sama penting dan hanya persatuan keduanya kita dapat sebut manusia. Manusia kristen adalah totalitas jiwa dan badan. 

     Gagasan Bapak-Bapak gereja di atas mematahkan ajaran Neoplatonisme yang mengatakan bahwa manusia bukan merupakan gabungan antara tubuh dan jiwa. Jiwa manusia lebih penting dari badan. Menurut Neoplatonisme, hanya jiwa yang merupakan subjek yang dapat melihat dan bertindak serta pembawa semua fungsi kehidupan. Pandangan Neoplatonisme ini membuat manusia terlihat tidak seimbang, tidak utuh dan cacat sebab badan dilupakan, jiwa lebih diutamakan.

     Penempatan seni rupa kristen Katolik (tari, patung, nyanyian dan musik) dalam ibadah di gereja adalah salah satu ajaran gereja yang menyatakan bahwa cinta Tuhan bukan gagasan yang abstrak, tetapi menyata.  Yesus Kristus adalah Allah putera yang solider dan berbagi kasih dengan umat manusia. Cinta Kristus sungguh menyatakan sehingga dengan kedatangan Yesus Kristus ke dunia mengangkat manusia yng berdosa untuk kembali kepada Allah Bapak. Manusia adalah rekan kerja Tuhan (co-creatio) sehingga karya-karya rohaniah manusia mengandung pesan-pesan keimanan yang menggambarkan karakter dalam teks Kitab Suci Perjanjian Baru dan para orang kudus mempengaruhi gelora keimanan manusia untuk semakin beriman pada Yesus Kristus.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline