Patung "Eirene von Kephisodot" adalah artefak purba sebagai bukti perdamaian dunia warisan Yunani kuno yang berharga bagi dunia kini. Menurut para ahli sejarah, patung dibuat pada tahun 375 SM di Athena, Yunani kuno setelah selesai perang Peloponnesia yang menghancurkan. Tetapi keaslian patung tersebut tetap diperdebatkan.
Patung Eirene ditemukan dalam pelbagai versi dan bentuk seperti: tidak memiliki lengan, memakai tongkat,tidak memakai tongkat, setengah badan, dll. Pertanyaannya, manakah patung Eirene yang benar-benar asli?
Menurut kebenaran sejarah, patung penting ini aslinya ialah berbahan perunggu. Sejujurnya, patung Eirene ialah koleksi Kekaisaran Jerman Suci. Beberapa Kaiser dari Kekaisaran Jerman suci memakai sistem imperium Romawi kuno. Para Kaiser Jerman yang memakai sistem imperium Romawi mulai Carl Martel (Charles Marter) hingga berpuncak pada kaiser Carl Agung yang memerintah pada tahun 800-843 M.
Kepemilikan patung Eirene oleh para Kaiser dimaksudkan untuk menjamin perdamaian dan kelanggengan kekuasaan mereka. Selain itu dugaan berikut ialah patung Eirene yang asli ialah koleksi para Kardinal Katolik Jerman. Hal ini demi menjamin perdamaian ekstern dan intern gereja Katolik.
Versi patung Eirene di museum koleksi para Kaiser Jerman berbeda dengan bentuk, ukuran dan bahan dengan versi patung yang ada di museum dan beredar di pelbagai pasar dan tempat.
Aslinya mungkin Eirene memakai tongkat kerajaan, dengan tangan kiri menggendong anak dan memegang kendi. Patung harus dilihat lagi dalam perbandingan dengan Koin Romawi kuno. Pemerintah Romawi kuno pernah menjadikan patung Eirene sebagai ikon gambar mata uang logam atau koin, melambangkan perdamaian di seluruh wilayah Romawi kuno.
Jelas bahwa patung Eirene diciptakan khusus untuk orang-orang Athena. Jika kita menyimak umurnya, asli patung Eirene mungkin tidak utuh lagi, tetapi telah melalui renovasi berabad-abad.
Tetapi itu semua tidak menghilangkan makna asli patung Eirene. Bentuk seluruh patung memberikan pesan perdamaian ialah sangat kuat. Pesan itu terletak pada rupa ibu dan anak.
Menurut catatan banyak kritikus Jerman, bentuk patung Eirene di atas sama pentingnya dengan lambang panen sebagai sumber kekayaan dalam masyarakat pertanian. "Kemakmuran" tidak hanya bergantung pada alam, tetapi juga pada kondisi koeksistensi manusia.
"Gambar perdamaian" dari ibu-anak merupakan daya tarik utama. Anak sebagai penentu masa depan Polis menjadi alasan untuk membuat wawasan dengan prospek masa depan yang menjanjikan. (*).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H