Lihat ke Halaman Asli

Blasius Mengkaka

TERVERIFIKASI

Guru.

Apollo Sebagai Asal-Usul Neoplatonisme

Diperbarui: 1 Juli 2020   18:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apollo dengan para malaikatnya. (Gambar: Istimewa).

Gambar di atas adalah lukisan karya Georg Friedrich Kersting pada tahun 1852. Lukisan di atas berjudul: Apollo with the Horen, artinya: Apollo bersama para malaikatnya. 

Apollo versi Georg Freidrich Kersting di atas dipengaruhi oleh ide Neoplatonisme. Tapi perkembangan konsep filsafat tinggi tentang Apollo sudah dimulai dari mithos dewa-dewi dari zaman Yunani-Romawi kuno.

Apollo Pada  Zaman Yunani-Romawi Kuno

Apollo memiliki banyak peran dalam mitologi Yunani-Romawi kuno, antara lain: sebagai dewa cahaya, penyembuhan, musim semi, kemurnian, moral, moderasi, ramalan, seni (musik, puisi dan nyanyi), nubuat, matahari, pemberi restu, dewa politik  dan memanah. Apollo merupakan anak dewa Zeus dan dewi Leto. 

Apollo memiliki saudari kembar yakni: dewi Artemis (=Diana-dewi bulan) yang lahir lebih dahulu. Di Delphy, Apollo tinggal di  oracle khusus untuknya, sekitar 11 oracle telah didirikan bagi Apollo di pelbagai tempat berbeda. 

Apollo dihormati oleh orang-orang pada zaman Yunani-Romawi kuno. Ia adalah pemimpin para Muse (para dewi musik). Ia memiliki Lira yang diberikan oleh Hermes.  

Sebagai dewa cahaya, Apollo dihormati oleh Pythagoras. Tetapi karena Pythagoras adalah salah satu filsuf Sofisme, maka pemahaman Pythagoras tentang Apollo telah dianggap kurang tepat bagi para filsuf sesudahnya, seperti: Sokrates, lalu Plato dan berikutnya: Aristoteles. Platonis berusaha menggabungkan ide Plato dan Aristoteles. Sehingga gagasan Platonis membentuk aliran Neoplatonisme yang memiliki banyak pengikut di Romawi kuno. 

Apollo Sebagai Asal-Usul Ide Neoplatonisme

Lukisan  Georg Friedrich Kersting di atas dipengaruh oleh ide Neoplatonisme tentang Apollo.  Ide Neoplatonis adalah ide filsafat paling terkenal helenisme yang menyempurnakan pemahaman teologis/ilahi tentang Apollo. 

Apollo yang adalah mula-mula di zaman Yunani-Romawi kuno memiliki banyak peran, di tangan Neoplatonisme diangkat sebagai "Tuhan". 

Hanya saja, ide Neoplatonisme lebih banyak berbicara tentang jiwa dan unsur teologis-helenisme tentang yang esa dan ilahi, jiwa setelah kematian tubuh, dll. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline