Pada bulan Juni 2017, selama sekitar sepuluh menit saya berada di dalam ruang tamu gedung Joeang, di Jalan Menteng Raya, No. 31 Kebun Sirih, Jakarta Pusat. Sesaat saya merasakan aura sejarah dan kekuatan kepemimpinan Bung Karno-Bung Hatta yang besar. Di ruang tamu gedung Joeang di Cikini terdapat patung setengah badan milik kedua proklamator RI. Sayapun berfoto di samping patung setengah badan kedua Proklamator RI. Hasilnya terlihat klasik. Saat itu adalah sore menjelang malam.
Suasana rumah gedung Joeang Cikini terasa teduh. Saya melihat seorang pria tampak sedang duduk di tangga gedung. Saya lupa menanyakan nama pria itu. Tapi agaknya pria adalah penjaga gedung Joeang. Pria itu menceriterakan bahwa kadang-kadang Ibu Mega datang melihat-lihat gedung Joeang ini.
Duet Ir. Soekarno-Drs Mohamad Hatta ialah Presiden dan Wapres terbaik Indonenesia dari masa ke masa. Kedua pasangan ini memiliki kepribadian yang sangat kuat dan tangguh bagi Indonesia. Bung Karno dan Bung Hatta adalah dwitunggal terbaik pemimpin Indonesia sepanjang sejarah. Komitment keduanya bagi Keindonesiaan sangat tangguh dan tetap terkenang sepanjang sejarah.
Sebenarnya pada tahun 1986 Soekarno-Hatta sudah dianugerahi gelar pahlawan proklamator berdasarkan Keputusan Presiden No 081/TK/1986 yang ditandatangani Presiden Soeharto. Tapi khusus untuk Soekarno baru pada tahun 2012, gelar pahlawan nasional dianugerahkan di Istana Negara. Pada tahun 2012, pemberian gelar pahlawan nasional diberikan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada Ibu Megawati Soekarnoputri sebagai ahli waris Bung Karno. Sedangkan Bung Hatta sudah menerima gelar pahlawan nasional pada tahun 1986. Bung Hatta ditetapkan sebagai salah satu Pahlawan Nasional Indonesia pada tanggal 23 Oktober 1986 melalui Keppres nomor 081/TK/1986. ()
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H