Lihat ke Halaman Asli

Blasius Mengkaka

TERVERIFIKASI

Guru.

Refleksi Akhir Tahun 2019 tentang Identitas Jerman (Kristen) di Eropa

Diperbarui: 31 Desember 2019   16:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Angela Merker menyalami seorang imigran (Foto: bundeskanzlerin.de)

Apa itu negara Jerman sesungguhnya? Siapakah warga Jerman sesungguhnya? Pertanyaan-pertanyaan ini langsung membawa kita pada pertanyaan tentang apakah identitas Jerman sesungguhnya?

Pada puncak akhir tahun 2019, tepatnya 31 Desember 2019, selayaknya sebagai warga dunia, sejenak kita perlu mengarahkan perhatian ke situasi Jerman - Eropa saat ini dan kelak di masa depan.

Sebabnya ialah identitas Jerman saat ini cukup rumit dipahami. Hal ini terutama identitas Jerman bukan lagi dilihat seperti identitas Jerman di era Republik Weimar atau identitas Jerman di era perang dunia II.

Jika Anda mengunjungi Facebook atau media ask.fm, banyak warga di sana berbicara bahasa Jerman. Tetapi jangan Anda keliru sebab mungkin hampir kebanyakan mereka adalah para imigran atau para keturunan imigran yang berada di dalam dan luar Jerman.

Identitas resmi Jerman saat ini adalah produk sejarah masa lalu Jerman, terutama setelah perang dunia II. Identitas Jerman saat ini, terutama dan paling utama ialah identitas pasca keruntuhan tembok Berlin pada tahun 1990.

Pasca keruntuhan tembok Berlin 1990 menyebabkan perubahan Jerman pada 3 hal utama yakni: persatuan Jerman, globalisasi dan popularisasi internet. 

Saat ini dampak peningkatan produktivitas ekonomi dunia ternyata menyimpan kecemasan bagi identitas Jerman. Saat ini ketika milenium baru dimulai, terdapat banyak ketakutan besar mengenai identitas Jerman.

Kecemasan mengenai identitas Jerman dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti masalah Cina dan negara-negara yang belum menerapkan demokrasi secara maksimal, terorisme global, depresi besar ekonomi Jerman tahun 2008 dan blues Jerman.

Blues adalah gerakan kebangkitan budaya Jerman yang dipelopori oleh para musisi, seniman, olahragawan/i muda Jerman. Blues Jerman menjadi dasar perkembangan oleh gerakan-gerakan baru seperti kecintaan terhadap ruang angkasa dan filosofi Timur.

Dalam budaya baru di masa depan, orang-orang muda Jerman lebih tertarik kepada imaginasi dari pada ilmu. Sebab ilmu pengetahuan terbatas, namun imaginasi tidak terbatas.

Era kecemasan Jerman-Eropa terkait identitas ialah semakin meningkatnya jumlah imigran di Jerman. Tapi pada satu sisi, angka penambahan orang-orang lansia atau tidak produktif makin tinggi. 

Jerman terancam akan sangat bergantung kepada para imigran dan robot sebagai pengganti tenaga kerja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline