Media Straitstimes.com dari Singapura adalah salah satu media asing yang paling banyak membahas dan menulis tentang janji-janji kampanye Capres Prabowo. Sekitar 5-6 artikel telah dipublish tentang Capres Prabowo sejak pertengahan Januari 2019.
Capres Prabowo telah membahas tentang pajak, ekonomi, serangan online atau hoax, menjanjikan pemerintahan bersih untuk menarik bisnis dan mendorong pertumbuhan ekonomi dalam Pidato kebangsaan berjudul "Indonesia Menang" di Jakarta.
Ia berjanji akan mengangkat orang miskin keluar dari kemiskinan. Ia akan menerapkan ekonomi yang berpusat pada rakyat yakni mewujudkan ekonomi adil yang membawa kemakmuran bagi seluruh rakyat.
Menurut pakar politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dr. Siti Zuhro, seperti dikutip straitstimes.com(15/01/2019), dalam pidato kebangsaan yang lalu, Capres Prabowo telah membahas masalah-masalah paling krusial dan ide-ide segar yang sedang dihadapi Indonesia.
"Dia berbicara tentang ekonomi, kemiskinan dan cara-cara untuk mengatasi masalah ketimpangan ekonomi seperti itu," katanya kepada The Straits Times, lanjut Dr. Siti, "Isi pidato Kebangsaan dari Prabowo Subianto menawarkan ide-ide segar dan harapan baru".
Dr. Siti mencatat bahwa ide-ide tersebut berasal dari keterlibatan langsung tim Prabowo dengan orang-orang biasa seperti pedagang, petani dan nelayan di seluruh negeri, dan dapat menarik para pemilih yang ragu-ragu, demikian Straitstimes.com.
Arya Fernandes, seorang analis politik dari Pusat Studi Strategis dan Internasional, seperti dikutip Straitstimes.com (15/02/2019), dalam Pidato Kebangsaannya itu, Capres Prabowo kurang fokus karena Capres Prabowo membahas terlalu banyak masalah.
"Kalau saja dia fokus pada masalah ekonomi, pidato itu bisa jauh lebih menarik dan memberikan perspektif baru pada ide-ide ekonomi," kata Arya. Arya Fernandes menambahkan bahwa pidato Prabowo seharusnya menargetkan para pemilih yang masih ragu-ragu.
Sampai dengan 26 Pebruari 2019 ini, beberapa lembaga survey mendapati elektabilitas Capres Prabowo semakin merapat dengan Jokowi-Ma'ruf, bahkan unggul tipis.
Tetapi Timses Capres Prabowo menargetkan menang besar atau menguasai mayoritas suara pemilih dari sekitar 193 juta pemilih Indonesia yang memenuhi syarat namun masih ragu-ragu. Hingga kini, dukungan mereka masih bisa berjalan baik, demikian menurut analis politik Universitas Gadjah Mada Kuskridho Ambardi.
Berbagai survey menunjukkan bahwa parpol-parpol yang saat ini masuk dalam Koalisi PDIP yang mendukung Jokowi-Ma'ruf tidaklah utuh 100%. Sebagian besar atau hampir setengahnya berbalik haluan untuk mendukung Prabowo-Sandi.