Lihat ke Halaman Asli

Blasius Mengkaka

TERVERIFIKASI

Guru.

Rasa Bahasa Tentang "Kematian"

Diperbarui: 16 Oktober 2016   20:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ternyata bahasa Indonesia memiliki tingkatan-tingkatan dalam rasa memahami 'kematian'. Sejauh pengetahuan saya sebagai guru, kata 'kematian' selalu memiliki makna yang berlainan, sesuai dengan citra rasa berbahasa yang baik, benar dan santun. Rasa bahasa yang santun, memungkinkan para penutur dan para pendengarnya memhami tingkatan rasa bahasa sesuai dengan kahalusan budi, bahkan nilai estetikanya. Sekurang-kurangnya ada 8 buah pengertian rasa bahasa seputar 'kematian' sesuai dengan pemahaman saya:

1. Mati adalah tingkatan biasa dalam pengertian ini. Biasanya kata mati ditujukan bagi hewan dan tumbuhan. Contohnya: Anjing jantan piaraan kami sudah mati tadi sore. Pohon nangka itu sudah mati lalu tumbang, dll. Akan tetapi oleh karena kata mati ialah tingkatan biasa, maka sering tanpa sengaja, orang menyebutkan kata ini juga untuk manusia yang sudah akrab dengan penutur. Contoh: Teman kelasku sudah mati tertabrak motor. Hanspun mati di tangan perampok. Di sini kata mati berubah dari hal-hal biasa ke arah hal-hal yang akrab dalam rasa bahasa.

2. Tewas adalah sebutan untuk manusia yang meninggal karena kecelakaan tragis yang bersifat jahat. Contoh: Hans, si penjahat itu tewas terkena sabetan pedang tuan rumah dalam rumah yang ingin dicurinya, Pencuri itu tewas terkena peluru polisi. Kata tewas di sini dimengerti sebagai 'kematian' akibat sesuatu perbuatan jahat bagi manusia. Juga kata ini biasanya disebutkan bagi manusia dengan tingkatan biasa, yang meninggal secara tidak wajar atau tragis, misalnya dalam kecelakaan dalam bentuk apapun atau lainnya. Juga disebutkan bagi manusia yang meninggal dunia karena bencana alam atau sebab alam lainnya 'kematian' akibat terjangan gelombang lautan (tsunami) atau air bah atau tenggelam dalam air atau jatuh dari pesawat serta terjatuh dari tebing atau gunung yang tinggi.

3. Kepergian untuk abadi adalah sebutan 'kematian' penghormatan kepada teman karib atau orang tua atau kaum keluarga atau handai taulan karena sebab penyakit atau hal-hal yang bisa ditolerir termasuk karena serangan jantung atau sebab-sebab yang alami tanpa intervensi orang atau alam. 

4. Meninggal dunia/Telah menutup mata untuk abadi adalah kata kematian untuk orang dekat yang kita hormati, misalnya orang tua, atau manusia yang meninggal dunia karena sakit di rumah secara terhormat yang meninggal dunia karena sebab penyakit atau karena kondisi tertentu yang tidak dibuat oleh dunia/alam atau manusia. Kata kematian dalam pengertian ini bisa dibuat dalam versi lain: Telah beristirahat dalam damai abadi di surga dalam pengertian iman kristen untuk orang-orang yang kita sayangi.

5. Berpulang ke Rahmatullah ialah 'kematian' untuk manusia yang bertaqwa khususnya sesuai dengan  iman muslim. Iman Islam memandang "kematian" sebagai berpulang ke Rahmatullah yakni berpulang dan hidup bersama Allah di kediaman Allah yang penuh rahmat dan berkat melimpah.

6. Gugur ialah 'kematian' terhormat untuk tindakan kepahlawanan. Misalnya, prajurid itu gugur di medan perang. Gugur ialah 'kematian' yang heroik, yang suci demi membela kehormatan bangsa dan negara atau demi membela martabat bangsa dan negara. 

7. Mangkat ialah 'kematian' untuk seorang raja, sultan atau pejabat yang dihormati termasuk presiden dan pejabat-pejabatnya hingga ke tingkat daerah. Juga untuk menyebut para pemimpin agama yang dihormati. 

8. Wafat ialah 'kematian' yang luar biasa yang dialami oleh satu pribadi saja. Untuk iman kristen, wafat hanya dikenakan bagi Yesus Kristus yang wafat di kayu salib. Tidak semua orang disebutkan kata wafat hanya Yesus Kristus yang ditemukan dalam Injil. Contoh kalimat yang menjelaskan ini ialah kalimat: Yesus wafat di salib. Bagi iman kristen wafat ialah puncak dari penyebutan kata 'kematian' itu sendiri dan hanya dikenakan bagi Yesus Kristus. Kata wafat merupakan tingkatan tertinggi dalam kematian yang bisa dijelaskan secara rohaniah maupun jasmaniah untuk menghormati salah satu pribadi dalam misteri Allah Tritunggal Maha Kudus dalam iman kristen.

Demikianlah 8 pengertian tentang kata 'kematian; yang memiliki tingkatan pemahaman yang bernilai estetika atau rasa bahasa sesuai dengan kehalusan budi. Terima kasih kepada teman Kompasianer Giri Lumakto yang telah membaca dan menambahkannya. Salam Kompasiana....




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline