Lihat ke Halaman Asli

Blasius Mengkaka

TERVERIFIKASI

Guru.

Selama 3 Hari (13/4/2015-15/4/2015), Saya Jadi Pengawas UAN

Diperbarui: 17 Juni 2015   08:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1429184139782675125

Pagi-pagi sebelum UAN mulai, para siswa/i peserta UAN perlu mendengarkan pengarahan. Foto ini saya rekam melalui Kamera HPku yang cukup kabur ditelan kabut  pagi (Dokpri).

Selama 3 hari yakni dari 13/4/2015 hingga 15/4/2015, saya dipercayakan Dinas PPO Kabupaten Belu untuk menjadi pengawas ruang UAN di SMA Negeri 1 Tasifeto Barat di Kimbana. Setelah mendapatkan SK penempatan dari Kepala Dinas, kami menandatangani Surat Pernyataan untuk menjaga kerahasiaan negara dengan cepat dan menunggu hari pelaksanaan UAN. Pada sekitar jam 06.15, di tengah selubung embun pagi yang cukup tebal, laju kendaraan motor ojek yang saya tumpangi menerobos cuaca yang pekat di pagi hari senin,13/4/2015.

Sesuai jadual UAN yang ditentukan, sayapun tiba di sekolah SMA Negeri 1 Tasifeto Barat di Kimbana yakni sebuah lokasi yang masih satu Kecamatan dengan tempat di mana saya tinggal di Halilulik. Setelah tiba, saya langsung memeriksa segala hal menyangkut jadual dan ruang untuk mengawas. Sebelum mengawas kami mengikuti pertemuan untuk mendengar perihal tentang hal-hal yang perlu dilakukan saat mengawas.

Hari pertama UAN berlangsung lancar. Ada sebuah kejadian menarik di mana, saya yang bertindak sebagai pengawas pertama dan seorang pengawas lainnya lupa menempelkan kertas berisi tulisan Rahasia Negara karena tidak mengira bahwa kertas segel tersebut ada di dalam amplop pengembalian hasil ujian.

Setelah itu saya harus berurusan dengan ketua penyelenggara untuk menjelaskan kepada beliau bahwa kami memang tidak tahu bahwa kedua kertas segel itu ada dalam amplop. Maklumlah dalam penjelasan dan semua petunjukpun tidak dijelaskan bahwa ada kertas segel di dalam setiap amplope. Hari pertama UAN 2015, adalah saat pertama kali di mana untuk pertama kalinya di mana sebagai pengawas ruang, kami lupa menempelkan kertas segel di amplope pengembalian UAN. Namun setelah itu aktivitas pengawasan berlangsung lancar dan tertib, tak ada kejadian-kejadian fatal.

Menurut ceritera dari rekan-rekan para pengawas lainnya, bahwa pada hari pertama dan mata ujian awal selalu sering terjadi kejadian-kejadian yang tidak direncanakan sebelumnya. Dan beruntunglah bahwa kejadian yang menimpah kami memang tidak merupakan kejadian fatal dan direncanakan sebelumnya sehingga kejadian itu tidak masuk dalam berita acara ujian.  Selama tiga hari keadaan sekitar lokasi UAN tampak aman dan tertib, tidak ada seseorangpun yang mendekat di lokasi ujian karena seperti bisa penjagaannya sangat ketat. Ini semua menunjukkan bahwa UAN bukanlah hal yang main-main.

UAN tetap merupakan kejadian yang langka dalam hidup seseorang yang mengikutinya. Menjadi seorang pengawas UAN merupakan sebuah peristiwa langka dan termasuk sebuah kehormatan bagi yang melakukannya. Terima kasih bagi Sekolah dan kepala Dinas PPO Belu yang telah mempercayakannya kepadaku. Tercatat saya sudah menjadi pengawas UAN sejak tahun 2003 yang lalu, yakni sejak saya menjadi guru pada SMA Negeri 1 Atambua. Setelah UAN berakhir, para siswa/i butuh beberapa minggu lagi sebelum mendengar hasilnya.

___________________________




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline