Lihat ke Halaman Asli

Blasius Mengkaka

TERVERIFIKASI

Guru.

Sayang, Banyak Reporter Metro TV Kesayangan Pemirsa Berhenti!

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Menurut saya pribadi, era 2011-2012, Metro TV pernah memiliki para reporter terbaik yang pernah mencapai karier puncak sebagai reporter dan menjadikan Metro TV sebagai Media TV yang paling populer di Indonesia bahkan hingga ke Amerika Serikat. Pada masa itu, nama-nama reporter terkenal seperti: Kania Sutistawinata, Tomy Tjokro, Gaudisa Fausi, Fesi Alwi, Tascha Liudmilla, dll mendominasi pembacaan acara. Informasi dan daya analisis mereka akurat, tajam dan terpercaya. Tentunya karena mereka telah didukung oleh Team Metro TV yang solid dan profesional. Jangkauan Metro TVpun menjadi luas dan terkenal bukan hanya di Indonesia, Asia namun juga di seluruh dunia.

Rasanya rugi bila tanpa hari, tanpa menikmati berita-berita Metro TV dan mengikuti acara-acaranya yang seru. Namun kini, herannya bahwa nama-nama reporter beken tersebut sangat mudah meninggalkan Media Metro TV setelah meraih popularitas tinggi bersama Metro TV. Ada yang berpindah sama sekali dari dunia jurnalis seperti Fesi Alwi, namun ada yang tetap menjadi presenter seperti Tania Sutisnawinata di Bloomberg TV, dll. Tentunya kepindahan para reporter ini sangat disayangkan para Pemirsa seperti saya sebab rasanya suara para Reporter Metro TV itu sudah sangat identik dengan Metro TV. Mereka sudah seperti jiwanya Metro TV. Pertanyaan saya: Mengapa mereka begitu cepat berpindah Stasion TV atau berhenti di saat mereka telah begitu banyak memperoleh segalanya di Metro TV? Saya membaca tulisan dari beberapa karyawan yang telah bekerja di Metro TV di Kompasiana bahwa para reporter dan karyawan mengeluhkan gaji yang tidak memuaskan dibandingkan pengabdian yang mereka berikan. Maklumlah mereka hidup dari iklan-iklan yang dipasang pemirsa. Seiring dengan munculnya tawaran-tawaran dari stasion TV lain yang lebih menggiurkan bahkan ada Stasion TV yang memberikan tawaran hingga 2 kali penghasilan di Metro TV maka para reporter kesayangan pemirsa itu akhirnya meninggalkan karier di Metro TV. Kepindahan mereka tentu menimbulkan penyesalan dan tanda tanya di hati pemirsanya.

Ada apa gerangan sehingga mereka tidak betah di Metro TV? Apakah ada sesuatu masalah yang mengganjal di hati? Bila demikian maka sebaiknya para pemirsa TV swasta ikut menyokong keberadaan stasion TV swasta dan bahkan ikut memikul tanggung jawab terhadap kelangsungan siaran Stasion Swasta yang telah populer seperti Metro TV, dll melalui sumbangan dana sukrela. Dengan begitu, karier dan sistem penghasilan para reporter, para kru dan para pengurusnya lebih berprospek. Selain itu, sebaiknya perlu asosiasi atau kerja antara stasion-stasion Televisi swasta nasional di Indonesia agar ada semacam kontrak kerja dan kesamaan jenjang, penghasilan dan jaminan pada semua stasion TV nasional agar pada para reporter tidak sembarang berpindah Stasion setelah eksis di sebuah stasion TV. Oleh sebab sudah lama berpisah, publik dan pemirsa Metro TV tentu sudah rindu dengan suara-suara emas reporter Metro TV seperti: Fesi Alwi, Tania Sutisnawinata, Tomy Tjokro, Tascha Liudmila, Gaudisa Fausi, dll yang pernah begitu populer dan penampilan mereka sungguh menghibur di jagat pereporteran Televisi Swasta Indonesia khususnya Metro TV. Mereka adalah para presenter terbaik yang pernah dimiliki Metro TV. Hidup Pak Surya Paloh, Hidup Stasion Metro TV, tetaplah berkiprah dan mengudara di jagat TV!

________________________________________________

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline