Lihat ke Halaman Asli

Blasius Mengkaka

TERVERIFIKASI

Guru.

Likurai, Tarian Penuh Gegap Gempita Untuk Penyambutan

Diperbarui: 18 Juni 2015   02:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14088579681216681602

Tarian Likurai, sudah tidak asing lagi bagi kita sejak dahulu. Tarian ini sudah begitu terkenal dan merupakan tarian tradisional asli orang Belu. Tarian ini kemudian menyebar ke seluruh Timor baik Timor-Portugis maupun Timor-Belanda melalui perkawinan. Tarian ini berulang-ulang dipertunjukan pada acara-acara resmi internasional, nasional maupun lokal, teristimewa untuk ritual penyambutan tamu istimewa ataupun dalam acara liturgi gereja. Penari Likurai terdiri atas pria dan wanita.

Rata-rata semua subbangsa Timor menguasai Tarian Likurai sebagai tarian pokok. Tarian Likurai rupanya merupakan tarian etnisitas subbangsa Timor dari periode yang lebih muda, yakni sejak subbangsa Timor mengenal kontak kesenian dengan bangsa asing.  Hal ini dilihat dari busana tenunan yang terbuat dari benang sutera (futus) yang dipakai para penari, pedang yang terbuat dari besi, serta perlengkapan perhiasan dari emas dan perak. Gerakan badan dan bebunyian gendang dalam irama tarian yang teratur menunjukkan bahwa tarian Likurai berasal dari Periode zaman sejarah. Coba perhatikan gerakan tarian Likurai berikut:

Ini adalah tarian Likurai ditarikan oleh anak-anak remaja saat Seminar Nasional di Graha Kirana Atambua beberapa saat lalu (Foto: Dokpri)

Kekhasan dari tarian likurai ialah bahwa tarian ini mengkolaborasikan antara kekompakan pukulan bunyi gendang (Tihar), kekompakan gerakan kaki dan kekompakan gerakan badan. Semua kekompakan itu akhirnya melahirkan kesan kegembiraan, syukur, penyambutan, keramahan, gegap gempita, pujian dan juga permohonan. Tak mudah memang menabuh Tihar sambil melakukan gerakan tarian Likurai. Oleh karena itu, para penari perlu latihan berhari-hari secara teratur agar menghasilkan gerakan tarian yang bermutu tinggi. Latihan ini sangat penting meskipun bagi seorang penari Likurai yang sudah senior untuk melenturkan kaki, badan dan keseragaman pukulan gendang.

1408858456625377361

Tarian Likurai perlu konsentrasi, busana tradisional dan situasi bathin yang mendukung (Foto: Dokpri)

14088589151850199402

Salah satu kelompok tarian Likurai dewasa dari Halilulik-Naitimu-Belu. Perlu kekompakan dan keseragaman busana, gerakan badan dan bunyi Tihar (Gendang) (Foto: Dokpri)

Lazimnya perlu juga penari pria dengan giring-giring dan pedang. Gerakan penari Likurai pria disebut haksoke sedangkan gerakan penari likurai wanita disebut heuk. Penari wanita merupakan wanita terpilih di kampung yang disebut feto kebas (wanita cantik dan terbaik) yang pada umumnya berdarah bangsawan. Kesan keperkasaan harus ada pada penari pria baik gerakan tariannya juga perlengkapan busana seperti surik (pedang) dan busana perang lainnya. Setiap regu tarian Likurai memiliki 2 penari pria dengan perlengkapan busana perang dan gerakan tarian.

Rupanya dengan melihat perlengkapan perang pada penari Likurai pria ini kita dapat menarik kesimpuan bahwa tarian Likurai merupakan tarian penyambutan seorang pahlawan perang. Dengan itu lebih benyak ungkapan kegembiraan, syukur dan gegab-gempita ditampilkan untuk menyambut meo yang membawa kepala musuh yang dikalahkan dalam peperangan untuk diletakkan di atas Ksadan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline