Lihat ke Halaman Asli

Annisa Vira

Mahasiswa UIN Walisongo Semarang

Aplikasi Konsep Asam-Basa dalam Kehidupan

Diperbarui: 2 Desember 2021   19:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Reaksi asam basa, menilik dari sebutannya tentu kita semua mengetahui apa itu reaksi tersebut. Nama “asam” memberikan gambaran tentang rasa asam. Asam merupakan bahan kimia yang dapat dengan mudah ditemukan, bahkan di dalam makanan kita sekalipun. Di dalam ilmu kimia, asam berarti senyawa yang apabila dilarutkan dalam air maka pH-nya lebih dari 7 atau < 7.

Asam dan Basa bisa dianalisa jenisnya melalui indikator asam basa, yaitu alat penguji asam basa. Sayangnya, alat indikator asam-basa kimiawi ini dinilai mahal. Oleh karena itu, kita perlu mencari alternatif lain dengan menggunakaan indikator alami yang dibuat dari bagian tanaman yang menghasilkan warna. Hal ini sesuai dengan ayat Al-qur’an Surat Az-Zumar ayat 21 yang artinya “Apakah engkau tidak memperhatikan, bahwa Allah menurunkan air dari langit, lalu diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi, kemudian dengan air itu ditumbuhkan-Nya tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, kemudian menjadi kering, lalu engkau melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai….”. Dalam ayat tersebut dijelaskan, bahwa Allah menciptakan keanekaragaman tanaman yang bisa kita manfaatkan dimana didalamnya terdapat banyak bentuk, warna, dan jenisnya. Dengan banyaknya keanekaragaman tersebut, manusia melalui akalnya dituntut untuk mempelajarinya agar bermanfaat untuk perkembangan ilmu pengetahuan kedepannya.

Asam maupun basa adalah zat elektrolit dimana hal yang menyebabkan suatu zat bersifat basa adalah ion OH− yang dilepaskan ketika dilarutkan di dalam air. Basa merupakan lawan dari asam. Dimana pH yang dimilikinya yaitu lebih dari 7. Definisi umum dari basa ialah, zat yang terdapat di dalam air yang bisa nenghasilkan ion hidroksida (OH-)

Terdapat banyak kegunaan dari asam dalam kehidupan sehari-hari seperti asam cuka yang digunakan untuk memasak, asam askorbat yang merupakan Vitamin C dan sebagai antioksidan serta asam sulfat yang digunakaan sebagai bahan untuk aki.

Selain asam, ada juga senyawa basa yang terkenal akan manfaatnya di kehidupan sehari-hari. Seperti alumunium hidroksida dan magnesium hidroksida yang dipergunakan sebagai obat maag, dan kalsium hidroksida sebagai air kapur.

Aplikasi reaksi asam-basa terjadi pula di dalam tubuh. Salah satu organ yang bisa kita jadikan contoh yaitu lambung. Asam klorida yang terdapat didalam lambung memiliki banyak peran, salah satu perannya yaitu mencerna makanan. Akan tetapi, asam klorida yang diproduksi berlebih pada lambung dapat menyebabkan efek samping seperti sakit, perih, mual, dan muntah. Solusi untuk mengatasi hal tersebut yakni dengan menurunkan kadar asam klorida dengan meminum obat maag yang bersifat basa.

Selain itu keseimbangan asam-basa di dalam tubuh adalah hal yang harus diperhatikan. Karena Kadar keseimbangan asam-basa darah berperan penting dalam membantu berbagai fungsi tubuh, seperti pencernaan, metabolisme, dan produksi hormon. Tubuh menggunakan mekanisme yang beragam dalam mengatur keseimbangan asam basa dalam darah. Mekanisme ini melibatkan paru-paru, ginjal, dan sistem penyangga ( buffer) pengaturan keseimbangan pH darah di paru-paru terjadi pada proses pernapasan. Manusia bernapas dengan menghirup oksigen (O2) dan membuang karbondioksida (CO2). CO2 adalah zat yang bersifat asam sehingga jumlah CO2 yang keluar akan memengaruhi keseimbangan pH darah, baik asidosis maupun alkalosis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline