Siapa yang tidak kenal telur asin, produk yang lekat dengan kabupaten Brebes. Produk ini baru saja ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh kementerian pendidikan dan kebudayaan pada awal Oktober tahun 2020. Pembuatan telur asin merupakan pekerjaan yang sudah lama dikenal oleh masyarakat Brebes. Pembuatan telur asin merupakan warisan turun temurun. Sebelum masyarakat menekuni pembuatan telur asin, sebagian besar masyarakat berprofesi sebagai petani. Pada awalnya pembuatan telur asin hanyalah sebagai pekerjaan sampingan setelah pulang dari sawah, namun karena hasil yang didapat lumayan besar maka kegiatan membuat telur asin ini banyak diminati masyarakat dan berkembang hingga sekarang.
Menurut salah seorang pengusaha di Brebes awal keberadaan industri telur asin diperkirakan tahun 1959 pertama dirintis oleh inTjiauw seng beserta istrinya Polan nio. Ide usaha ini didasari pada tingginya minat masyarakat terhadap telur asin dan melimpahnya telur bebek di wilayah Brebes. Biasanya telur asin digunakan sebagai pelengkap hajatan dan sebagai berkat untuk acara-acara lain.
Pada masa awal usaha keluarga besar di inTjiauw seng tidak mengalami kendala dalam mengumpulkan bahan baku karena belum adanya saingan telur sebagai bahan utama sangat mudah didapat dan harganya masih murah. Dalam hal pemasaran, awalnya telur asin ini dijajarkan dari rumah ke rumah, pedagang keliling membawa telur asin dan produksinya hanya disesuaikan pesanan saja karena keadaan ekonomi in Tjiauw seng belum stabil maka dia belum berani untuk membuka toko khusus yang menjual telur asinnya. In Tjiauw seng meninggal pada tahun 1971 kemudian usahanya diteruskan anak pertamanya bernama Hartono Sunaryo.
Di Brebes ada beberapa daerah penghasil telur asin diantaranya kelurahan Limbangan wetan dan kelurahan Brebes, kedua kelurahan tersebut terkenal menghasilkan telur asin unggulan. Walaupun ada banyak kelurahan lain yang memproduksi telur asin namun dapat dikatakan daerah ini sebagai pionir pembuatan telur asin kedua. Kelurahan ini juga terletak di daerah perkotaan dan merupakan jalur transit antara wilayah Jawa tengah dengan Jawa barat dan juga kedua wilayah ini cukup dekat dengan peternakan. Industri telur asin dapat dikatakan merupakan industri yang cenderung dikelola oleh keluarga dari produksi pemasaran hingga pengiriman. Oleh karena itu, mereka umumnya memperkuat potensi keluarga untuk generasi selanjutnya. Dengan kuatnya potensi keluarga yang dimiliki oleh setiap pengusaha telur asin menimbulkan makin kuatnya usaha dalam bersaing dengan yang lain. Hal itu juga menimbulkan termotivasinya pengusaha dalam pengelolaan dan memberikan kualitas kerja dan produksi yang lebih baik. Dengan demikian, bisa mendorong pertumbuhan perekonomian masyarakat selain itu juga mendorong upaya melakukan inovasi baru pada telur asinnya dan kreativitas yang mampu mengembangkan rasa dan teknik pembuatan yang berinovasi yang bisa menarik peminat telur asin.
Manfaat telur asin untuk kesehatan antara lain sebagai berikut :
1. Kaya Akan Vitamin.
Telur bebek mengandung cukup banyak vitamin A dan vitamin b12. Telur bebek ini juga mengandung vitamin B kompleks, vitamin E, dan vitamin D. Vitamin A dalam telur bebek sangat baik untuk membantu membentuk sel-sel baru dalam tubuh dan menjaga kesehatan mata. Sedangkan vitamin b12 bermanfaat untuk meningkatkan fungsi sel darah merah.
2. Menutrisi Tubuh
Telur asin ini mengandung gabungan dari protein lemak dan karbohidrat. Sebutir telurnya mengandung 9 gram protein, dengan demikian memakan sebutir telur bebek dapat memenuhi 15% protein yang dibutuhkan tubuh seseorang. Telur bebek mengandung 9,6 gram lemak yang menjadi sumber energi dan 1 gram karbohidrat.
3. Menjaga Kesehatan Tulang