Kasus COVID19 memberi pengalaman yg bagus. Yg mampu dan siapa saja yg peduli sesama memberikan niat baik berpartisipasi berupaya memberi kontribusi bagi yg jadi amat susah hidupnya akibat sikon yg sama sekali bisa terjadi.
Dendam hilang. Kita paham selama *jaman normal* banyak diantara kita yg melakukan *Tipiring* tindakan pidana ringan. Terabas traffick lite lawan arus brenti seenak dewek melecehkan segala aturan Negara.
Banyak dan sering pengendara yg jumlahnya banyak kalo ada pelanggaran LL galak keroyokan salah ato tidak salah. Pokoknya sok jagoan krena jumlah banyak.
Lah ternyata yg sok jagoan tukang keroyok disaat sikon memprihatinkan ternyata *ngemis* minta bantuan hingga *berdramatisir mewek tangisan kere ato Bombay* mohon dikasihani. Banyak yg dulu terjalimi ternyata *gak dendam* Kita saling tolong menolong dgn iklas.
Maka bila nanti keadaan *sudah normal kembali* marilah kita *berbudaya yg baik Bijaksana* Jangan lagi jadi Pelanggar2 aturan lupa etika sok jagoan (padahal pengecut beraninya keroyokan) .
Hidup tertib saling menghornati saling menghargai. Jangan egoist sabar dalam mencari rezeki. Dahulukan yg memang sudah menunggu duluan artinya ikuti budaya *Antri*.Pasti hidup kita akan damai.
Dimanapun kita berada juga dijalanan tidak ada lagi sumpah serapah. Laksanakan iman kepercayaan kitq masing masing *berikan apa yg harus kita lakukan sesuai sabda Tuhan dan ikuti peraturan aturan Negara. Salam damai selalu. Tuhan akan memberkati melindungi kita rakyat yg hidup dalam NKRI. (Salam hormat John Brata)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H