Lihat ke Halaman Asli

Hanna Aprilia Sukandar

Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Dampak Gempa Sesar Lembang dan Antisipasi untuk Warga Terdampak

Diperbarui: 23 Juni 2024   20:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Bandung, 31 Mei 2024 - Gempa bumi berkekuatan 1,9 Magnitudo terjadi pada 3 Maret 2024 mengguncang wilayah Bandung akibat aktivitas sesar Lembang. Meskipun gempa ini tidak menyebabkan kerusakan atau korban jiwa, hanya saja hal tersebut dapat menjadi peringatan dini Sesar Lembang sebagai penyebab gempa besar di wilayah Bandung dan sekitarnya ini. 

Meskipun gempa tersebut tidak dirasakan secara kuat oleh warga Bandung, kejadian ini memperlihatkan rentannya wilayah tersebut terhadap aktivitas sesar Lembang yang masih aktif. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada di Kawasan Sesar Lembang yang memang dikenal sebagai daerah yang sering terjadi gempa bumi. Hingga saat ini, tidak ada pergerakan aktivitas tambahan yang tercatat pada sesar Lembang.

"Kami terus memantau aktivitas gelombang seismik di wilayah Sesar Lembang yang memang dikenal aktif. Warga dihimbau waspada dan mengikuti perkembangan informaso dari BMKG," Ujar Virga Librian koordinator bidang data dan informasi BMKG, dalam wawancara yang di gelar di kantor BMKG Bandung.

Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Bandung, Virga Librian, mengungkapkan bahwa kondisi tenang Sesar Lembang mengindikasikan adanya pengumpulan energi yang dapat dilepaskan sewaktu-waktu tanpa dapat diprediksi. Berdasarkan catatan BMKG, periode ulang gempa besar yang disebabkan oleh sesar ini terakhir terjadi pada abad ke-15, dengan potensi terulang sekitar 170-675 tahun kemudian.

Sebagai bentuk berkelanjutan dan tahap mitigasi terhadap adanya gempa bumi ini, pihak BPBD di wilayah terdampak mulai mengadakan penyuluhan ataupun upaya lainnya untuk meminimalisir dan mencegah dampak bencana.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Bandung Barat, Dedi Supriadi, menegaskan komitmen BPBD dalam mengantisipasi gempa bumi dan mengedukasi masyarakat untuk meminimalkan dampak bencana. "Kami terus bekerja sama dengan berbagai lembaga internasional untuk memperkuat kapasitas penanggulangan bencana di Indonesia," kata Dedi.

Dedi menambahkan, "Upaya kami dalam mengantisipasi gempa bumi dan mengedukasi masyarakat merupakan komitmen berkelanjutan untuk meminimalkan dampak bencana. Kami juga fokus pada pemetaan dan identifikasi wilayah rawan bencana serta peningkatan kapasitas masyarakat dalam penanggulangan bencana."

BPBD Kabupaten Bandung Barat juga melakukan berbagai kegiatan sosialisasi dan pelatihan kepada masyarakat, sekolah, dan instansi pemerintah mengenai kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana gempa bumi. "Dengan langkah-langkah konkret ini, kami berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam," ujar Dedi.

Dengan langkah-langkah antisipatif dan edukasi yang terus ditingkatkan, BPBD berharap masyarakat Indonesia dapat lebih siap dan waspada terhadap gempa bumi, sehingga risiko korban jiwa dan kerugian materi dapat diminimalisir.

Video selengkapnya, cek di yt https://youtu.be/fycbofOOe84?si=Ral0CiHjUzBLKYGo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline