Lihat ke Halaman Asli

Taufik AAS P

jurnalis dan pernah menulis

Sedih, Paslon Terancam "Dianiaya" Tim Pemenangannya Sendiri?

Diperbarui: 4 Maret 2018   14:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sedih, Paslon Terancam "Dianiaya" Tim Pemenangannya Sendiri?

Artikel ini lahir dari sebuah pengamatan terhadap Pasangan Calon (Paslon) Bupati/Wakil bupati yang penulis kenal sosoknya. Ini adalah sebuah catatan terbuka, dan atas ijin Tuhan Yang Maha Kuasa (YMK) bisa memberi manfaat. Juga terhadap Paslon-paslon lain peserta Pilkada tahun 2018, bisa jadi referensi.

Hasil pantauan penulis, Paslon ini akan akan beresiko tinggi terhadap penggunaan dana besar untuk kepentingan sosialisasi dan kampanye akibat dari tim pemenangan yang terlalu gemuk.

Tim pemenangan yang "gemuk"  ini merupakan gabungan dari sejumlah Partai Politik pendukung yang berintikan para politisi yang bakal maju dalam dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 mendatang. Sehingga tidak menutup kemungkinan oknum-oknum tim pemenangan ini menyelipkan dan bisa saja mengutamakan kepentingan sosialisasinya sendiri dalam Pileg mendatang. Walaupun dana yang dipakai diserap dari Paslon.

Dalam sebuah perhelatan akbar sang Paslon, terlihat secara jelas adanya ketidaksiapan tim dalam menyelenggarakan acara tersebut. Rangkaian kegiatan yang sejatinya dikemas secara baik karena menjadi tolak ukur suksesnya Paslon hadapi Pilkada 27 Juni 2018 mendatang.

Namun hanya berjalan secara gamblang dengan "cacat"  tidak terkoordinir dan terkoordinasi dengan baik. Akibatnya, timbul cerita ketidakpercayaan pada Paslon dari massa yang hadiri di acara akbar tersebut. Sebab harus dipahami massa yang dihadirkan oleh tim pemenangan, adalah kumpulan orang-orang yang disukai dan kemungkinan adalah pendukung dari oknum-oknum dalam tim pemenangan itu sendiri. Terhadap Paslon, massa ini bukan pendukung, karena masih dalam posisi massa mengambang (floating mass).

Untuk antisipasi tim "gemuk" ini hingga tidak menyerap anggaran berlebihan dalam sosialisasi dan kampanye, secepatnya Paslom membentuk tim "klandestein" yang akan menjadi pelapis, sehingga kerjanya tim dapat terukur dan epektif dalam melaksanakan strategi capai kemenangan. 

Sedapat mungkin diwaspadai oknum-oknum dalam tim yang hanya akan komersilkan Paslon, mengambil dana sosialisasi dan kampanye untuk kepentingan diri sendiri dan kelompoknya. Dengan catatan tambahan, Paslon harus lebih pro-aktif ke masyarakat, karena akar rumput inilah kunci kesuksesan dan kemenangan.

Selain tim koalisi Parpol, Paslon harus lebih perkuat tim keluarga dan kerabat yang berintikan orang-orang dekat. Jaringan tim ini semakin dipertajam untuk lakukan pendekatan ke akar rumput dalam bentuk sosialiasi dan kampanye serta dibekali ilmu tentang regulasi dan aturan dalam pelaksanaan Pilkada, hingga aman dalam melaksanakan program dan strategi pemenangan Paslon.

Amping Gunung, 3 Maret 2018




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline