Semula Desa Tondok Bakaru biasa-biasa saja. Namun dalam beberapa bulan terakhir, desa yang berhawa dingin di Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar), ada yang lain, masyarakat, khususnya anak-anak muda suka kongkow-kongkow di seputaran kantor desa.
Kumpul-kumpulnya warga di seputaran kantor desa bukan karena ma mendemo Kades, tetapi menikmati internet gratis bantuan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dalam program Desa Broadband.
"Masyarakat Desa Tondok Bakaru, bisa menikmati internet gratis bila berada di kantor desa dan sekitarnya. Itu untuk menambah wawasan dan pengetahuan mereka. Karena dalam dunia internet bila digunakan dengan bijak akan berdampak positif." kata Kepala Desa (Kades) Tondok Bakaru, Matheus Daniel Dessaratu, S. Hut
Imbas dari merebaknya internetan di Desa Tondok Bakaru, masyarakat bertambah wawasannya terkait anggrek lokal. Desa Tondok Bakaru perlahan-lahan mulai menjadi sentra pengembangan anggrek. Salah satu masyarakat di desa ini menduniakan bisnis anggrek lokal dengan mana website, Mamasa Orchid.
Menurut Kades Matheus, pemerintahan desa lakukan pendampingan dan motiivasi secara terus menerus pada pengraji anggrek. Apalagi anak-anak muda di desa ini ikut bergiat mencari anggrek di hutan serta membuat katalog. Ini tentunya sangat positif bagi generasi muda desa yang mau maju dan berkembang.
Kades Tondok Bakaru yang sarjana kehutanan Universitas Hasanuddin Makassar ini, selain memotivasi masyarakat untuk bergiat di dunia anggrek, pihaknya juga menginvetarasir obyek-obyek wisata alam. Karena desa ini berbatasan lansung dengan Taman Nasional Gandang Dewata yang dikenal memiliki flora dan fauna khas quarles Sulawesi.
Pada Desa Tondok Bakaru ini dikenal obyek wisata alam air terjun Tetean dengan fanorama alam yang indah. Air terjun Tetean ini adalah hulu Sungai Tetean, salah satu sungai tertua di Kabupaten Mamasa. Untuk mendukung keindahan air terjun Tetean dan Sungai Tetean, Kades Matheus dan perangkat desa sisihkan honor-honor mereka untuk membeli bibit ikan mas dan di lepas di bawah air terjun yang berbentuk kolam.
Mamasa, 17 Januari 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H