Lihat ke Halaman Asli

Optimalkan Pencapaian Belajar Siswa: Peran Layanan BK dalam Mengatasi Kesulitan Belajar

Diperbarui: 21 Januari 2024   13:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan adalah upaya yang terencana untuk menciptakan lingkungan belajar dan proses pembelajaran yang memungkinkan peserta didik mengembangkan potensi mereka secara aktif, agar dapat membantu memiliki sikap spiritual/keagamaan yang baik, kepribadian yang mandiri, kecerdasan yang tinggi, dan keterampilan yang dibutuhkan oleh individu. 

Hal itu sesuai dengan UU RI Nomor 2 Tahun 1989 tentang Pendidikan Nasional pasal 1 yang menyatakan bahwa pendidikan bertujuan untuk membentuk manusia yang cerdas dan mandiri agar mampu menghadapi berbagai aspek kehidupan, maka dari itu pendidikan harus menjadi sarana yang efektif dalam membimbing peserta didik untuk menggapai itu semua. Pendidikan dapat diraih melalui proses belajar, baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah.

Proses belajar merupakan suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam berbagai aspek, termasuk pengetahuan, keterampilan, tingkah laku, serta kebiasaan pada seorang individu. 

Melalui proses belajar, peserta didik mengalami berbagai perubahan dalam diri mereka, termasuk perubahan dalam perilaku, pengetahuan, dan kemampuan untuk menggali serta mengembangkan potensi yang dimilikinya. 

Namun dalam proses pembelajaran di sekolah, siswa pasti dihadapkan pada kendala atau kesulitan yang dapat menghambat proses pembelajaran, hal ini dibuktikan dengan adanya masalah yang menyebabkan tujuan belajar siswa tidak tercapai secara optimal. 

Permasalahan yang dihadapi siswa merupakan permasalahan yang muncul dari dalam dirinya, seperti kurangnya semangat belajar dan kurangnya rasa percaya diri dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas. 

Hal tersebut menyebabkan siswa kurang termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran dan kurang mampu menggunakan potensi yang dimilikinya, sehingga cenderung tidak dapat menerima materi pelajaran yang disampaikan guru, juga mungkin mengalami kesulitan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru di sekolah.

Selain itu, masalah-masalah yang dihadapi siswa dalam proses pembelajaran juga dapat berasal dari faktor lingkungan sekitar, yang pertama adalah lingkungan keluarga. Terkadang, cara belajar anak di rumah diabaikan oleh orang tua, dan mereka mungkin tidak cukup memperhatikan potensi yang dimiliki oleh anak. Dalam konteks keluarga, orang tua memegang peran sebagai pendidik dan guru pertama bagi anak. 

Oleh karena itu, perhatian dan pembinaan terhadap potensi anak oleh orang tua sangatlah penting. Faktor kedua adalah lingkungan sekolah. Seringkali, kesulitan belajar yang dihadapi peserta didik dapat disebabkan oleh kondisi lingkungan sekolah itu sendiri seperti keterbatasan sarana dan prasarana, padahal fasilitas yang tersedia di sekolah sangatlah penting karena sebagai penunjang ketercapaian tujuan belajar siswa.

Seperti halnya yang terjadi di SD tempat PLP 2 saya, bahwa saat proses pembelajaran di kelas 1 terdapat siswa yang mengalami kesulitan belajar dalam pelajaran matematika materi penjumlahan dan pengurangan. Hal itu disebabkan karena siswa tidak konsentrasi dan sering melamun ketika guru mengajar, sehingga susah untuk memahami materi dan berpengaruh ke nilai tugas dan ulangan yang tidak memuaskan. 

Oleh karena itu, kondisi siswa yang seperti itu perlu dipertanyakan untuk memahami apa yang sedang terjadi dan memerlukan perhatian lebih dari guru dan sekolah. Hambatan/kesulitan yang dihadapi siswa jika dibiarkan dapat berdampak negatif pada kelangsungan proses belajar mereka. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline