Munculnya pandemik COVID 19 sejak satu tahun yang lalu yang hingga saat ini masih belum berakhir memberikan banyak dampak di segala bidang termasuk di bidang kesehatan. Sejak diberlakukannya kebijakan mengenai penerapan sosial berskala besar (PSBB) membuat masyarakat untuk selalu menjaga jarak dan bekerja dari rumah.
Hal ini tentunya berpengaruh pada pelayanan posyandu, dimana posyandu yang seharusnya berjalan satu bulan sekali tetapi harus berhenti sementara. Berhentinya pelayanan posyandu membuat tidak terpantaunya tumbuh kembang bayi, balita dan ibu hamil.
Pelayanan posyandu tentunya tidak terlepas dari peran para kader posyandu. Kader posyandu merupakan anggota masyarakat yang bersedia, mampu dan memiliki waktu untuk menyelenggarakan kegiatan posyandu secara sukarela. Adanya peran kader posyandu membantu pemerintah dalam meningkatan kesehatan para generasi bangsa.
Saat pandemic seperti ini kader posyandu masih harus menjalannya tugasnya. Ada beberapa daerah yang masih melakukan berkunjung dari rumah ke rumah yang bertujuan agar tetap terpantaunya tumbuh kembang bayi dan balita.
Pelayanan posyandu selama pandemic hanya melakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan dengan cara door to door, pemberian makanan tambahan bagi balita yang memiliki status gizi kurang dan pelayanan imunisasi.
Kegiatan posyandu di desa saya, tidak melakukan door to door karena terbatasanya kader posyandu dan jumlah penduduk yang sangat tinggi. Selama pandemi, kebanyak ibu-ibu ke bidan terdekat untuk mengimunisasikan buah hatinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H