Lihat ke Halaman Asli

Khalid Asmadi

Mahasiswa Apa adanya

Pemilu AS dengan Kejutannya

Diperbarui: 10 November 2020   01:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dalam beberapa waktu belakangan ini kita diramaikan oleh Pemilu AS (Amerika Serikat) yang sedang berlangsung. Kita dikejutkan oleh kekalahan Trump dalam pergelutan sengitnya melawan Biden. Pemilu AS diselenggarakan setiap dua tahun sekali pada bulan November tahun genap. Pemilu selalu jatuh pada hari Selasa yang jatuh setelah Senin pertama pada bulan tersebut. Walaupun diselenggarakan setiap 2 tahun sekali tetapi, hanya setiap 2 tahun pemilu itu digunakan untuk pemilihan anggota DPR dan beberapa dari anggota senator dan untuk 4 tahun sekali jabatan Presiden AS diperebutkan.  

Sistem Pemilu Untuk jabatan Presiden dilaksanakan secara tidak langsung (indirect). Para Pemilih dari setiap negara bagian memilih "Elector" yang dapat mewakili kandidat, bukannya presiden. Setelah para pemilih ini (secara kolektif disebut sebagai electoral college) dipilih, mereka akan mengadakan sebuah rapat. Setiap Elector ini akan memberikan suaranya kepada kandidat yang sesuai. Mengapa Pemilu ini bisa terlaksanakan dari sistem tersebut karena mereka mengadopsi "Pemenang mengambil semua" atau "Winner takes All". Misalnya di suatu Negara Bagian di AS, Kandidat A mendapat suara sebanyak 50.001% dan Kandidat B mendapat 49.999%. Maka semua Pemilih di Negara tersebut harus memberikan suaranya kepada Kandidat A.

Pemilihan dilaksanakan pada 3 November (selasa) 2020 dan merupakan pemilihan umum Presiden AS empat tahunan yang ke-59. Yang menarik dari Pemilu ke-59 ini adalah jatuhnya Donald Trump yang dimana kemenangannya tahun lalu sangat kontroverrial. Meskipun begitu sekarang ini kekalahanya pun banyak sekali yang amat menyesalkan, karena menangnya Joe Biden.  

Lalu apa dampak hasil Pemilu tersebut terhadap Indonesia?
Seperti yang kita ketahui bahwa Amerika memegang 30% ekonomi dunia. Jika dalam kepemimpinan Biden melakukan perubahan kebijakan besar besaran terhadap ekonomi dan perdagangan internasional dari negaranya, akan mempunyai dampak besar terhadap negara yang mengandalkan komoditi ekspornya kepada Amerika. Dan Indonesia adalah salah satunya.

Hasil Voting sekarang saat saya menulis artikel ini Joe biden mendapat 290 suara dari Electoral, yang dimana mendapat 270 suara saja sudah dianggap menang. Sedangkan Donald Trump hanya mendapat 214 Suara dari Electoral.  
Kita hanya bisa berharap semoga saja kebijakan dari Joe Biden bisa Lebih baik dari era Donald Trump




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline