Lihat ke Halaman Asli

Elektrolisis Larutan Kalium Iodida

Diperbarui: 10 Mei 2023   20:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Sel elektrolisis merupakan sel elektrokimia yang menggunakan sumber energi listrik untuk mengubah reaksi kimia yang terjadi. Pada sel elektrolisis katoda memiliki muatan negatif sedangkan anoda memiliki muatan positif (Harahap, 2019).

Apabila dalam suatau elektrolit ditempatkan dua elektroda dan dialiri arus listrik searah maka akan terjadi peristiwa elektrokimia yaitu gejala dekomposisi elektrolit, dimana ion positif (kation) bergerak ke katoda dan menerima elektron yang direduksi dan ion negatif (anion) bergerak ke anoda dan menyerahkan elektron yang diokoksidasi (Fakhrudin,dkk., 2017).

Pengairan arus listrik menggunakan suatu medium sebagai penghantar arus listrik ke dalam elektrolit, juga menjadi tempat berlangsungnya reaksi redoks , medium tersebut disebut elektroda. Reaksi reduksi berlangsung dikatoda sedangkan reaksi oksidasi berlangsung di anoda (Wang, dkk., 2014)

Reaksi redoks yaitu reaksi reduksi oksidasi. Dalam reaksi redoks elektron-elektron ditransfer dari suatu zat ke zat lain. Dilepaskannya elektron oleh suatu unsur selama oksidasi ditandai dengan meningkatnya bilangan oksidasi unsur itu disebut oksidasi. Sedangkan reduksi terjadi penurunan bilangan oksidasi karena diperolehnya elektron oleh unsur tersebut (Chang, 2015).

Berdasarkan praktikum yang sudah saya lakukan, saya akan menjelaskan bagaimana proses elektrolisis larutan Kalium Iodida (KI).

Prinsip dasar elektrolisis yaitu mengubah energi listrik menjadi energi dengan memanfaatkan reaksi redoks dan energi listrik. Larutan tang akan dielektrolisis pada percobaan ini adalah KI dengan konsentrasi 0,5 M. 

Percobaan pertama dilakukan dengan memasukkan KI kedalam lubang tabung U. Tabung U digunakan agar dapat dibedakan antara ruang katoda dan anoda. Setelah itu elektroda karbon dipasang dan dihubungkan dengan sumber arus searag 9 V. Elektroda karbon digunakan karena termasuk kedalam elektroda inert artinya tidak aktif. Maksudnya elektroda ini tidakakan ikut bereaksi. Dihubungkan dengan arus searah selama 5 menit. 

Digunakan arus searah karena pada elektrolisis diperlukan dua terminal yaitu anoda dan katoda yang hanya bisa didapat dari arus searah. Dari percobaan tersebut dapat dilihat bahwa katoda larutan KI tetap tidak berwarna, sedangkan larutan pada anoda terdapat larutan Ki mengalami perubahan warna menjadi coklat yang menandakan pada anoda mengandung I2 (gas Iodin).

Pada anoda diambil 2 ml larutan elektrolisis untuk dianalisis atau dicampur dengan berbagai larutan, Begitu juga dengan katoda. Larutan yang berasal dari anode diambil sebanyak 2 ML kemudian ditambahkan 1 ml chcl3 yang berfungsi untuk mengidentifikasi adanya I2 karena chcl3 adalah senyawa polar dan I2 adalah senyawa non polar Sehingga dalam pengidentifikasiannya akan terlihat dua lapisan atau fasa yang antara larutan I2 dan chcl3 karena senyawa polar larut dalam senyawa polar juga, sedangkan senyawa non polar larut dengan senyawa non polar. 

Pada percobaan dengan penambahan anoda dengan chcl3 terbentuk dua lapisan yang menandakan terbentuknya I2, dimana lapisan yang paling atas adalah I2 dan lapisan yang paling bawah adalah chcl3. Hal ini disebabkan karena massa jenis I2 lebih kecil daripada massa jenis chcl3. Atau chcl3 + I2 tidak bereaksi hal ini sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa pada anoda yang terbentuk adalah I2 bukanlah O2 artinya yang teroksidasi adalah I bukan H2O.

Pada katoda diambil 2 ml larutan hasil elektrolisis atau larutan tidak berwarna. Kemudian larutan ditambahkan dengan PP atau fenoflatin yang berfungsi untuk mengidentifikasi apakah larutan itu bersifat basa atau tidak. Tidak berwarna pada larutan asam dan larutan Netral, tetapi pink kemerahan atau ungu pada larutan basa (Chang, 2015).
Perubahan warna pada larutan katoda yang ditambah PP adalah berwarna ungu atau Pink kemerahan yang menandakan bahwa katoda bersifat basa dan mengandung ion OH negatif yang berganti pada ruang katoda direduksi adalah H2O . Kemudian larutan tersebut ditambah dengan 1 ml chcl3 dan menghasilkan endapan atau fasa yang tidak berwarna titik kemudian ditambah FeCl3 beberapa tetes yang berfungsi sebagai penguji Apakah dapat terbentuk besi 3 hidroksida atau tidak. Namun dalam percobaan terdapat endapan atau fasa dan perubahan warna menjadi urine dengan fase kemerahan .

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline