Lihat ke Halaman Asli

Edi Abdullah

TERVERIFIKASI

Bekerja Sebagai Widyaiswara Pada Lembaga Administrasi Negara RI

Memahami Dilema Integritas dalam Kepemimpinan

Diperbarui: 29 Februari 2024   08:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

edi abdullah

Integritas Bisa dikatakan sebagai sebuah pondasi kuat dalam sebuah kepemimpinan, menurut Edi abdullah, integritas adalah adalah menyatukan konsistensi yang kuat dan bertalian erat antara Pikiran, Ucapan, Tindakan yang tentunya berlandasakan dan sesuai dengan Prinsip Norma yang dijunjung tinggi dalam sebuah komunitas masyarakat maupun bernegara, norma tersebut kemudian berbentuk kesepakatan dan menjadi produk Hukum yang berlaku dalam Negara.

Integritas Kepemimpinan Layaknya sebuah Pondasi dalam bangunan yang kokoh dan kuat, indahnya sebuah bangunan yang tinggi menjulang diangkasa tidak terlepas dari pondasi bangunan itu sendiri, Gedung pencakar langit seperti Burj khalifa,Menara KL 188, Menara shang hai, Golden finance, bisa dikatakan adalah gedung-gedung pencakar langit tertinggi didunia, namun kita menyadari betul bahwa gedung tersebut dibangun dan ditopang oleh pondasi yang kuat.

Demikian pula dalam Kepemimpinan bahwa integritas adalah pondasi dari sebuah kepemimpinan, jika seorang pemimpin menerapkan nilai-nilai integritas seperti kejujuran, keadilan, kesederhanaan, kerja keras, maka pada dasarnya pemimpin tersebut telah menciptakan kepercayaan dalam Organisasinya dan orang-orang yang dipimpinnya.

Hanya integritas yang pada dasarnya memperkuat sebuah kepemimpinan dalam kekuasaan, tanpa integritas maka sebuah pengaruh kepemimpinan tidak akan dapat bertahan lama, satu qoute dari Larry Gelwix "If You Lose Your Integrity, you have lost everything", jika anda kehilangan integritas maka anda telah kehilangan segala-galanya.

kita tentunya bisa menyaksikan berapa banyak sudah pejabat di negeri ini baik, Menteri,  Gubernur, Bupati ,Walikota, Kepala Dinas, Terpaksa Meninggalkan pangkat dan jabatannya karena melanggar integritas dengan melakukan Korupsi, hingga pada akhirnya ditangkap dan dijebloskan KPK kedalam jeruji besi, Jabatan yang semestinya menjadi kesempatan bagi mereka untuk melakukan pengabdian atau hal yang terbaik bagi rakyat yang dipimpinnya terpaksa menjadi petaka jabatan yang membuatnya terpuruk dalam problematika hukum dan Pertanggungjawaban secara hukum.

Teori Penyebab Korupsi

Mencari teori tentang perilaku penyebab seseorang melakukan penyimpangan integritas maka pada dasarnya banyak sekali teori yang muncul dan bisa kita searching melalui Google, namun salah satu teori yang penulis gunakan dalam pendekatan tulisan ini adalah Teori Crowe's Fraud Pentagon yang dikemukanan oleh Crowe Horwat tahun 2011 yang memperluas Teori Fraud Triangle dari Cressey.

Dalam teori Fraud Pentagon Menjelaskan bagaimana Fraud maupun Korupsi dapat terjadi karena disebabkan oleh 5 hal yakni Competence (kompetensi), Opportunity (Kesempatan), Pressure (Tekanan), Rationalization (Rasionalisasi), Arrogance (arogansi).

1. Competence, bahwa pada dasarnya seseorang melakukan Fraud, korupsi karena memiliki kemampan untuk mengendalikan berbagai hal didalam perusahannya termasuk mengendalikan sistem dan membuat strategi untuk menutupi tindakan fraud maupun korupsi yang yang dilakukannya. Kemampuan mengendalikan dan membuat strategi untuk menutupi kecurangan menjadi kompetensi sehingga Fraud seolah tidak terjadi namun sebenarnya terjadi.

2. Opportunity, secara Umumnya penyebab Fraud maupun korupsi didalam sebuah perusahaan maupun organisasi disebabkan oleh terciptanya kesempatan bagi Pelaku untuk melakukan tindakan Fraud, kesempatan ini pada daarnya dibedakan menjadi tiga yakni Nature of industry, ineffective of monitoring, and organizational structure.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline