Lihat ke Halaman Asli

Edi Abdullah

TERVERIFIKASI

Bekerja Sebagai Widyaiswara Pada Lembaga Administrasi Negara RI

Yang Ketiga adalah Iblis (Asrama Tua Mahasiswa Part 7)

Diperbarui: 26 November 2019   14:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

foto: koleksi penulis

Hujan pun terus mengguyur di TKP Depan terminal,beberapa warga pun melihat kondisi korban kecelekaan tersebut, tubuh nasri masih saja dibiarkan menancap diatas pagar nbesi terminal sementar tubuh uchir masih terhipt pada kap mobil Nampak darah segar masih menetes keluar dari lubang lehernya tempat baling baling mesin menancap,

Wiu,,,,Wiu,.....Wiu suara Mobil Polisi tiba dan merapat di  TKP sejurus Kemudian Turunlah dua Anggota berseragam Polisi daria atas mobl patrol yag bertama kelhatan berpangkat tiga balok dipundaknya, dari di card kelihatan petugas tersebut bernama AKP Firdaus Pare sementara disebelahnya merupakan ajudan atau penyidik pembantu yang bernama Brig Pol Johan Tamada.

"Tolong amankan TKP ini pasang Police Line"Pinta AKP Firdaus, siap Pak jawab Brigpol Johan Tamada,

"Saya Minta masyarakat yang tida berkepentingan ilhakan berada diluar garis police line karna sebentar lagi kami akan melakukan olah TKP,teriak AKP Firdaus, sesaat kemudian terdengar lagi suara sirene mobil ,dan betul sekali tiga mobil petugas kepolisian kembali merapat kelokasi, beberapa pesonilepun angsug turun dari mobil tersebut dan diarahkan AKP Firdaus untu melakukan olah Tempat kejadian perkara,

Ditengah guyuran hujan tersebut anggota para anggota melakukan proses indetifikasi, suara kilat terus menggemah seolah masih dalam amukan, ketika AKP Firdaus mendekati tubuh Nasr yang masih menncap pada pagar besi yang runcing,

"Posisi korban agak aneh komandan kok bisa menancap diatas pagar besi ini, dan Nampak tiga besi tajam ini menghujam masuk dan tembus keluar dada korban,saya ngga habis pikir gimana ceritanya korban bisa terpelenting Keara sini ya,,....ujar Brigpol Johan tamada,

"Memang kalau diperhatikan tabrakan motor dengan Mobil tersebut harusnya korban terpelenting kekanan bukan kekiri apalagi terbang kemudian turun menncap dipagar besi tersebut dan pagar kan berada pada posisi ketingian," timpal AKP Firdaus.

"Turunan jenasah tersebut dari atas pagar "siap komandan jawab anggota kepolisian lainnya. AP kemudian mendekati jenasa Nasri berusaha untuk menutup matanya yang masih terbuka dan melotot seolah melihat sesuatu,

"Astgafiruahal adzim matanya tidak mau tertutup sepertinya kecelekaan ini bukan tragedy kecelakaan biasa"ujar AKP Firdaus, periksa identitas korban ,siap komandan jawab anggotanya.

"komandan ini identitasnya"ujar johan,Firdaus kemudian berkata " coba hub. nomor telpon yang tertera pada alamat tersebut, siap komandan,johan kemudia bergegas menuju telpon umum yang ada didepan termina tersebut dintengah guyuran hujan, uara kon pun terdengar masuk kedalam mesin telpon umum buatan Telkom, Kring......kring.......kriing.... suara nada telpon terdenga dari gagang tepon brogpol johan . selamat pagi, dari gagang telpon tersebut kemudian terdengar suara yang menjawab selamat pagi ada yang bisa kami bantu pak perkenalkan saya Syam tuturnya" , pak saya johan anggota polisi ingin menyampaikan bahwa saudara Nasri dinyatakan tewas dalam  kecelakaan lakalantas depan terminal,an suaara diminta utuk datang ke TKP"ujar johan,

"innalillahi wainna illaihi rajiun , benar pak nasri meninggal, iya benar jawab Johan, baik pak sebentar saya akan menuju kesana pak terima kasih assalamu alaikum, telpon pun ditutup.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline