Lihat ke Halaman Asli

Belajar dari Cerita

Diperbarui: 26 Juni 2015   08:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Kisah untuk anak muslim. Nah, salah satunya adalah kisah Nabi Musa dengan Fir'aun. Nabi Musa selalu mengajak Raja Fir'aun untuk masuk Islam, beriman kepada Alloh Swt. Karena Raja Fir'aun sombong dan ingkar kepada Nabi Musa, maka ia enggan beriman kepada Alloh Swt. Raja Fir'aun mempunyai banyak tukang sihir, ia ingin mengadu tukang sihirnaya dengan Nabi Musa.

Nabi Musa akhirnya menerima tantangan Raja Fir'aun. Pada suatu hari keduanya bertemu. Salah satu tukang sihir Fir'aun berkata" Hai Musa, apakah kamu yang melempar dulu atau kami?"

Musa menjawab, " silahkan kalian dahulu". tukang sihirpun melempar atli dan tongkat mereka dan dengan cepat tongkat serta tali berubah menjadi ular. Itu semua karena sihir mereka. Nabi Musa takut. Kemudian Alloh mewahyukan pada Nabi Musa bahwa Nabi Musa yang akan menang.

Nabi Musa melemparkan tongkatnnya dan berubahlah menjadi ular besar yang dengan cepat menyantap ular kecil para tukang sihir.

Kebenaran mengalahkan kebatilan. Para penyihir akhirnya menjadi beriman, tersungkur bersujud seraya berkata," Kami beriman kepada Alloh Swt".

Raja Fir'aun sangat marah. Ia mengancam kepada semua tukang sihirnya. Ia akan memotong tangan dan kakinya. Namun para tukang sihir tidak takut. Ia lebih takut terhadap siksa Alloh Swt dibandingkan dengan siksa Raja Fir'aun.

Iulah cerita yang dapat kita ambil sisi positifnya, bahawa kebenaran akan mengalahkan kebatilan. Ya, jika warga Negara kita menyadari semua itu tidakah akan terjadi korupsi yang memakan banyak uang Negara Indonesia tercinta ini. Tidak akan ada karyawan yang mau di kasih uang tutup mulut dari atasannya karena atasannya melakukan korupsi. Takkan ada julukan Negara miskin yang melekat pada Negara kita karena ulah manusia yang semaunya sendiri.

Ya tapi itu semua terserah manusia yang menjalani hidup, toh yang menanggung akibat juga mereka.

Setidaknaya kita mualai dari diri kita untuk bersikap lebih baik, dan bertanggungjawab. Karena kelak semua manusia yang pernah hidup akan di mintai pertanggungjawabannya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline