Lihat ke Halaman Asli

Transplantasi Organ Sebabkan Kanker?

Diperbarui: 7 Oktober 2019   22:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pada jaman sekarang ini yang sudah modern, tentunya penyakit adalah hal yang sangat menjadi perhatian, terutama kanker. Pada jaringan tubuh yang terjangkit kanker, pertumbuhan sel tidak dapat dikendalikan, dan dapat menyebar ke jaringan-jaringan di sekitarnya. 

Kanker dapat tumbuh di berbagai jaringan, pada umumnya kanker menyerang organ yang memiliki kelenjar, seperti kulit. Mekanisme kanker yaitu sel yang karena penyebab tertentu (misalnya mutasi) menjadi abnormal, yaitu tumbuh tidak terkendali (tumor) atau berubah menjadi ganas.

Kanker adalah penyakit genetik yang diwariskan dari orang tua. Selain itu, kanker dapat muncul akibat dari mutasi sel DNA akibat dari paparan dari lingkungan. 

Paparan yang dimaksud adalah bahan kimia, asap tembakau, radiasi, seperti sinar ultraviolet, radiasi elektromagnetik, dll. Selama masa pertumbuhan kanker, kanker memiliki keunikan karena di setiap materi genetik atau DNA memungkinkan untuk memiliki perbedaan komposisi materi genetik dari hasil mutasi, walaupun berada di organ yang sama. Penyebaran sel kanker ini, melalui pembuluh darah, kelenjar getah bening maupun secara genetic orang tua.

Apa itu "Transplantasi" ?

Transplantasi organ adalah pemindahan organ sehat seseorang ke pasien yang organnya rusak atau bermasalah. Transplantasi organ yang biasa dilakukan yaitu organ ginjal, pancreas, hati, jantung, paru-paru dan usus halus. Dalam proses transplantasi organ diperlukan beberapa syarat, yaitu :

  • Mencari pendonor
  • Melakukan tes golongan darah dan mengukur ukuran organ

Operasi transplantasi belum tentu berhasil, karena tubuh seseorang dibantu dengan obat belum tentu bisa menerima organ baru (sistem imun).

Apa Kaitannya Transplantasi Organ dengan Kanker

Transplantasi organ merupakan operasi pemindahan organ pendonor kepada pasien yang membutuhkan. Operasi tersebut memiliki banyak resiko, diantaranya kanker, hingga kematian. Riset menunjukkan bahwa penerima transplantasi organ yang terkena kanker 1375 orang berbanding 100.000 orang pertahun di Amerika Serikat.(Fraumeni,dkk.2011). Maka dari itu, transplantasi organ dapat menyebabkan kanker karena beberapa faktor, yaitu organ penderita yang sudah terinfeksi sel kanker sehingga menjadi penyebab tumbuhnya sel tersebut pada tubuh pasien.

Pendonor akan diambil organnya untuk dilakukan transplantasi kepada pasien. Organ pendonor yang telah diambil, kemudian ditransplantasikan kepada pasien. Setelah organ terpasang, pasien akan diberikan obat yang dapat menekan sistem kekebalan tubuh, agar organ dapat diterima oleh tubuh. Hal ini menyebabkan sel kanker, bakteri, dan virus yang tidak dapat di cek melalui skrining akan tumbuh dengan baik tanpa gangguan. Keganasan sel kanker tersebut dapat menyebar dan menyebabkan sel kanker tumbuh pada jaringan lain.

Orang yang memiliki penyakit pada organ yang akan didonor beresiko memiliki sel kanker. Hal ini tentu akan melalui seleksi yang ketat agar organ yang akan ditranplantasikan dapat dipastikan oleh pihak rumah sakit dan tidak melukai pasien, proses ini dinamakan pra-transplantasi.  Sel kanker dapat menyebar dari sel kanker primer atau sel kanker asal. Dengan kata lain, bahwa kanker dapat menular melalui tranplantasi organ dengan syarat bahwa pendonor memiliki penyakit kanker dan sel kanker menyebar dari tempat kanker asli, hal ini disebut "Mikro Metastasis". Pada tahap kanker metastatik tersebut, sel kanker akan sulit untuk dikendalikan atau diobati.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline