Lihat ke Halaman Asli

Dunia Baru Bernama Komunitas

Diperbarui: 19 Januari 2016   21:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1389763295513840073

Pernah baca Brave New World karya Aldous Huxley?  Beragam presepsi mengenai buku ini sudah ditulis, berkaitan dengan politik, perlawanan, kritik terhadap penguasa dan lainnya.  Namun bagi saya pribadi memiliki makna membangun dunia baru, sebuah dunia yang bisa jadi memberikan kehidupan baru.  Tidak hanya bagi banyak orang tetapi bagi masing-masing pribadi.  Seringkali kita membutuhkan sesuatu yang baru, yang mampu memberikan kita semangat baru atau bisa jadi malahan manfaat yang tidak pernah kita duga sebelumnya.

Di era digital dan teknologi yang terus berkembang ini, orang mengenal kehidupan sosial media. Dunia bagai tidak lagi bersekat. Setiap orang mampu menyerap informasi dengan cepat dan bisa terhubung ke mana saja dan dengan siapa saja. Orang pun menemukan, bertemu dan terhubung begitu saja. Percaya atau tidak? saat ini saya bekerja, bergaul dan berinteraksi lebih banyak dengan teman-teman yang saya kenal di dunia maya. Mungkin anda juga.

Semua sudah tahu itu. Lalu apa pentingnya tulisan saya ini? tulisan ini bermula dari reaksi yang saya terima saat bertemu teman lama. Entah itu sesama alumni, tetangga, bekas tetangga, teman sejawat saya dulu. Umumnya mereka heran, saya memutuskan pensiun dini dan membangun sebuah komunitas di dunia maya. Walau itu hanya salah satu alasan yang membuat saya bertekad bulat, yang utama tentu adalah soal kenyamanan lebih banyak berada di rumah ketimbang setiap hari harus keluar rumah.

Ini tentu hanya soal pilihan yang saya ambil. Namun, reaksi itu karena tentu mereka semua menganggap apa sih komunitas itu? penting sekali ya? atau apa ada masa depan di sana? itu kan sesuatu yang bisa dilakukan di mana saja sambil lalu, tidak perlu serius. Semua pendapat itu bisa jadi benar. Namun, lihatlah kini. kenyataan kehidupan yang ada di depan mata kita. Apa yang mudah saat ini? semua sulit. Mau sekolah sulit, sudah lulus cari kerja sulit, membangun karir sulit, memasarkan prodak sulit, persaingan ketat, harga mahal, semua naik, dunia politik makin kacau, mau ke pasar saja sudah tarik napas panjang-panjang dulu, menyikapi acara TV pun juga sulit, bahkan mau mengantri tiket juga sulit, semua sulit.  

Bisa jadi kemudian kita bilang, semua sulit tetapi solusi selalu ada. Tentu itu betul dan itu butuh perjuangan. Sebagai generasi yang lahir di tahun 66, saya tentu sempat menikmati kemudahan saat Jakarta belum sesesak sekarang. Bisa sepedaan dengan tenang, bisa jalan kaki dan duduk dengan udara segar di sekitar Melawai, bisa pergi ke mana saja keliling Jakarta naik bis tingkat dengan riang gembira tanpa macet, bahkan saya ingat saat kelas 6 SD, ibu saya santai saja membiarkan saya naik bis dari ciputat ke rumah tante saya di Setia Budi naik bis berdua dengan adik saya yang kelas 3 SD. Sekarang? saya tak akan melepas anak saya yang SMP  menempuh perjalanan  jauh di Jakarta tanpa orang tua.

Begitulah, dunia berubah. Pasti. Dan, akan terus berubah. Saat ini membangun sebuah dunia, cukup anda lakukan dengan laptop di depan mata, pakai daster, dengan secangkir kopi sambil sesekali ke dapur. Diselingi mengepel, cuci piring dan lainnya. Itulah dunia baru yang saya bangun bernama komunitas. Saya membangun dunia di sana, merancang program, berinteraksi dengan banyak orang dari berbagai belahan dunia, berbagi pikiran, dan bekerja.

Well, itu bukan saya sendiri lho. Banyak orang melakukan itu sekarang. Coba tengok, ada berapa komunitas yang tumbuh, berkembang dan berjaya di dunia maya? banyak sekali. Beragam komunitas tumbuh, ada berdasarkan hobi, minat, persamaan pikiran, persamaan profesi, wirausaha, dan lain sebagainya. pendek kata, semua ada. Mau ikutan komunitas apa? anda tinggal cari, klik dan anda bisa bergabung. Pemilik/pendiri komunitas sudah menyiapkan semua untuk ada, aturan, peraturan, program yang bermanfaat, kesempatan berkembang bahkan kesempatan mendapatkan keuntungan  materi alias pemasukan.

Anda bisa berkembang dan barkarir di sana. Keuntungan lainnya, apa yang ada butuhkan, yang ada ingin tahu, bisa dengan mudah anda dapatkan dalam hitungan menit. Anda tinggal curhat lalu semua memberi masukan yang bisa memberikan ragam pilihan solusi. Lalu tumbuhlah solider, saling empati, rasa memiliki, persaudaraan dan nilai positif lainnya. Banyak kemudahan lainnya, membuat program dengan mudah bisa anda informasikan. Mau memasarkan prodak juga lebih mudah karena sesuai dengan yang dibutuhkan anggota. Dan, masih banyak keuntungan lainnya.

Karena itu, banyak sekali orang kini bergabung dengan beberapa komunitas. Namun, hati-hati ternyata dunia memang hitam putih. Selalu ada yang baik dan tidak baik, selalu ada negatif dan positif.  Meski begitu tetaplah selektif memilih komunitas karena tak dapat dipungkiri komunitas yang negatif pun bermunculan. Selalu ada lawan tanding di mana pun kita berada. Jadi pastikan anda mengikuti komunitas yang tepat dan bisa memberikan manfaat postif bagi hidup anda bahkan kalau bisa memberikan masa depan yang lebih baik.

Bisa lebih baik dalam segala hal, kehidupan pribadi dan karir, bahkan juga merasakan kepuasan dan kebahagiaan. Begitulah, teman. Pada akhirnya saya mengasuh dan mengembangkan dunia baru yang bernama komunitas di dunia maya. Hasilnya sungguh di luar dugaan saya. Banyak hal positif yang saya dapatkan. Yang paling penting saya memiliki keluarga baru, energi baru untuk terus berkembang dan menebarkan hal-hal positif bagi anggota. Dan, berusaha menularkannya ke masyarakat yang lebih luas. Maka, bisa dikatakan komunitas adalah dunia baru. Dunia yang akan terus berkembang dan berkembang lagi. Sebuah dunia yang nyata ada dan tidak bisa ditampik. Itu bisa dibuktikan banyaknya media yang memberikan tempat bagi komunitas untuk menebar virusnya. Jadi, jangan segan-segan untuk bergabung dengan komunitas dan pilihlah yang tepat. Yang sesuai dengan anda dan bisa menjadi rumah bagi anda. Menjadi tempat anda belajar, berbagi, bahkan berkarir.

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline