Lihat ke Halaman Asli

16_Ilham Saputra

Mahasiswa Teknik Kimia Universitas Jember

Tim Pengabdian Teknik Kimia Universitas Jember Lakukan Penerapan Integrated Farming Berbasis Zero Waste

Diperbarui: 24 September 2023   08:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok Pribadi

Tim Pengabdian Teknik Kimia Universitas Jember Lakukan Penerapan Integrated Farming Berbasis Zero Waste Guna Tingkatkan Ekonomi  Desa Grenden

Tim Program Pengabdian Pemula Teknik Kimia Universitas Jember telah bekerja sama dengan karang taruna  Desa Grenden, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember  dalam melaksanakan salah satu kegiatan program hibah internal dari LP2M yaitu program pengabdian pemula yang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat melalui penerapan integrated farming berbasis zero waste dengan konsep pertanian akuaponik. Rangkaian pengabdian ini dilaksanakan pada tanggal 30 Juli 2023.

 Langkah awal dalam pengabdian ini yaitu tim program pengabdian pemula yang beranggotakan dua Dosen Teknik Kimia dan juga tiga mahasiswa dengan komposisi tim yang diketuai oleh Ir. Ditta Kharisma Yolanda Putri, S.T., M.T. anggota pertama ibu Zuhriah Mumtazah, S.Si., M.Si . serta 3 anggota yang merupakan Mahasiswa S1 Teknik Kimia angkatan 2020 yaitu Difka Augustina Diana, serta mahasiswa S1 Teknik Kimia angkatan 2021 yaitu Ridho Rahadina Widjatma dan Ilham Saputra melakukan sosialisasi terkait integrated farming berbasis zero waste dengan konsep pertanian akuaponik.

Kegiatan pengabdian ini meliputi sosialisasi seputar integrated farming berbasis zero waste mulai dari pengertian, manfaat, proses pembuatan, hingga bagaimana cara pengaplikasian konsep pertanian akuaponik. Proses pembuatan dan pengaplikasian nantinya akan di praktekkan langsung oleh para pemuda karang taruna dan didampingi oleh tim program pengabdian pemula.

Tujuan kegiatan pengabdian ini untuk membantu masyarakat Desa Grenden khususnya para pemuda untuk berinovasi dalam pertanian yang berkonsepkan hidroponik dengan budidaya ikan nila. Hidroponik adalah cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah, biasanya dilakukan di dalam kamar kaca dengan menggunakan medium air yang berisi zat hara. 

Penggabungan antara pertanian hidroponik dan budidaya ikan nila dapat disebut dengan sistem akuaponik. Secara umum akuaponik sendiri dapat diartikan sebagai perpaduan sistem budidaya antara sub sistem hidroponik dengan sub sistem akuakultur sehingga menjadi suatu sistem produksi pangan terpadu (tanaman dan ikan).

Ir. Ditta Kharisma Yolanda Putri, S.T., M.T. ketua tim pengabdian menyampaikan bahwa “Penerapan sistem akuaponik ini dapat menghasilkan produk organik yang tidak  terkontaminasi bahan kimia karena kotoran ikan tersebut akan menjadi nutrisi yang berfungsi sebagai pupuk cair bagi tamanan yang ditanam dalam hidroponik sehingga bisa meminimalisir biaya produksi dan juga inovasi ini dapat juga membantu perekonomian desa dan juga cocok digunakan pada lahan terbatas serta hasilnya dapat dipasarkan secara langsung atau melalui marketplace atau biasa disebut online shop”.

“kami senang dan berterimakasih atas kegiatan sosialisasi yang dilakukan ini karena dengan adanya kegiatan ini kami mendapatkan ilmu baru seputar inovasi pertanian dengan akuaponik dengan lahan terbatas” ujar Maslum salah satu pemuda Desa Grenden.

“Kedepannya, pemuda karang taruna Desa Grenden dengan didampingi oleh tim pengabdian Teknik Kimia akan mengupayakan langkah untuk membantu keberhasilan dalam pertanian akuaponik ini sehingga ekonomi desa juga meningkat”ungkap Ditta Kharisma Yolanda Putri ketua tim pengabdian.

Dok Pribadi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline