Lihat ke Halaman Asli

Nurul Ezzah Hafilda

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

Gema Al-Maun dalam Gerakan Amal Muhammadiyah

Diperbarui: 14 Januari 2023   18:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

twitter.com/joxzin_jogja

Muhammadiyah, salah satu organisasi terbesar di Indonesia, telah aktif dalam pemberdayaan masyarakat di bidang pendidikan, bisnis dan kesehatan selama lebih dari satu abad. Hal ini dilakukan Muhammadiyah dalam kiprahnya dengan semangat Surat Al Maun yang telah lama ditekankan oleh pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan. CH. Etos sosial Ahmad Dahlan didasarkan pada surat Al-Maun dari Al-Qur'an. Surah Al-Ma'un, gagasan Kiai Dahlan, menjadi penggerak organisasi Muhammadiyah selama bertahun-tahun. Saat ini, lembaga sosial Muhammadiyah tersebar luas di seluruh negeri. Jika al-ma'un bisa disebut ajaran cinta atau din al-'amal, maka ia memiliki landasan yang sangat kokoh dalam ajaran Islam yang menekankan pentingnya beramal. 

Menurut kaum Quraisy, Surat Al-Ma'un, yang terdiri dari tujuh ayat pendek, berbicara tentang fakta yang sangat penting, dengan tegas dan jelas menyatakan bahwa ajaran Islam tidak memisahkan atau menggabungkan upacara ritual dan ibadah sosial. terpisah. Ajaran ini, sebagaimana disampaikan dalam ayat-ayat di atas, menegaskan bahwa ibadah dalam arti sempit pun mengandung dimensi sosial dalam jiwa dan hakikatnya, sehingga jika ruh ajaran Islam tidak terpenuhi, maka pelaksanaan ibadah itu tidak akan berhasil. . akan sangat penting. Namun amal Al-Ma'un bukan hanya amal, melainkan amal yang membebaskan, seperti sedekah yang memerdekakan anak yatim dan fakir miskin sebagai simbol Mutadh'afin yaitu mereka yang lemah dan rentan atau tertindas. Oleh karena itu, melalui Al-Ma'un, fitrah Islam sebagai agama pembebasan (religion of liberation) sangat kuat. 

Dari sini dapat disimpulkan bahwa dalam membangun gerakan Muhammadiyah yang merupakan bagian dari sejarahnya, Al-Ma'un tidak dapat dimaknai kecuali sebagai doktrin cinta kasih. Islam tidak berasimilasi ke dalam teologi Kalam yang luhur atau interpretasi utopis atau elitis, biasanya abstrak dan umum, yang merupakan tradisi wacana Islam. Meski bermuara pada teologi dan fikih, menjadi teologi dan fikih cinta yang membebaskan fakir miskin dan semua yang tergolong mustadl'afin (lemah dan lemah) lebih relevan dan kontekstual. Karena semangat inilah, Lembaga Amil Zakat Infaq Sadaqah Muhammadiyah Mesir ingin memperluas keberkahan Muhammadiyah agar kelembutannya menyentuh bumi para Nabi. Tahun kemaren, Lazismu Mesir menyelenggarakan kegiatan donasi Ramadhan berupa takjil dan pembagian sembako untuk mengimplementasikan suasana Al-Maun yang sudah lama diajarkan oleh KH Ahmad Dahlan. Dengan program ini apa yang diajarkan KH Ahmad Dahlan dalam teologi Al-Maun, yang diartikan sebagai tiga pilar dakwah Muhammadiyah, yaitu pendidikan, kesehatan dan sosial. Bingkisan Ramadan ini merupakan realisasi dari salah satu pilar, yakni pilar sosial," ujar Elan Abdul Wahhab, direktur Kantor Pelayanan Mesir (KL) Lazismu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline