Lihat ke Halaman Asli

Mia Mulyati

Mahasiswa Bimbingan Konseling Islam Universitas Islam Megeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) Kelompok 77 UIN SMH Banten Mengadakan Inivasi Produk Tempe di Desa Wantisari Kecamatan Leuwidamar

Diperbarui: 2 Agustus 2024   21:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumetasi bersama Owner Pabrik Tempe desa Wantisari

Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) Kelompok 77 UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Kamis, 25 Juli 2024 pukul 13.00 WIB, mengadakan inovasi pembuatan keripik tempe di desa Wantisari kecamatan Leuwidamar kabupaten Lebak, Banten. Pembuatan keripik tempe dilakukan di pabrik pengolahan tempe yang dikelola oleh Bapak Sidik dan Istrinya. UMKM yang sudah berdiri sejak 2010 ini hanya menghasilkan produk tempe yang dipasarkan di lingkungan sekitar desa Wantisari saja, belum meluas keluar dari desa Wantisari. Seperti yang disampaikan Bapak Sidik selaku owner dari pabrik tempe desa Wantisari, bahwa pabrik ini sudah lama berdiri namun untuk pemasaran masih dalam lingkupan satu desa Wantisari saja belum tersebar luas (kamis, 25/07/2024).

Pak sidik selaku owner pabrik tempe membantu Mahasiswa Kukerta Kelompok 77 dalam pembuatan keripik tempe tersebut. Menurut pemaparannya, Keripik tempeini sebenarnya  sudah pernah dibuat olehnya namun tidak berjalan karena kenaikan harga-harga sembako yang melambung tinggi di akhir ini. Sehingga produksi keripik tempe sudh tidak direalisasikan lagi oleh Pak Sidik.

Kegiatan pembuatan keripik tempe oleh mahasiswa kukerta 2024 ini bertujuan untuk melanjutkan laju inovasi dan perkembangan konsumsi tempe menjadi lebih bervariasi dan mudah terjual di kalangan atas bahkan bisa didistribusikan di kota besar. Sehingga mahasiswa Kukerta kelompok 77 melakukan pengembangkan inovasi produk tempe bukan hanya sebagai tempe yang terjual seperti biasa saja, namun bisa dikembangkan menjadi olahan keripik tempe yang bisa tembus di kalangan mana saja.

Mahasiswa kukerta kelompok 77 UIN SMH Banten bukan hanya mengamati dari pembuatannya saja, namun merencanakan program kerja digitalisasi marketing yaitu bagaimana cara pemasaran di era digitalisasi saat ini supaya laju perkembangan keripik tempe mudah akses oleh masyarakat umum.

Perhatian mahasiswa kuketa kelompok 77 juga tertuju kepada cara pengemasan produk agar terlihat menarik, sehingga mahasiswa bisa membantu dalam pengemasannya dan membuat logo kemasan yang menarik. Hal ini bertujuan untuk menarik konsumen agar tertarik dan target marketing pun terpenuhi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline