Lihat ke Halaman Asli

Efektivitas dan Efisiensi Stakeholder dalam Bimbingan dan Konseling

Diperbarui: 16 Oktober 2018   11:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Guru BK         : " Apakah kamu tahu mengapa kamu dipanggil kemari?" (guru bertanya sembari tersenyum ramah).

Siswa               : "Ti..ti..tidak pak" (suara tertegun karena gugup).

Guru BK         : "Merasa memiliki masalah?" (mimik pelan dengan mendekatkan kepalanya kepada siswa, namun masih terhalang meja).

Siswa               : "Sepertinya tii..tii..tidak pak" (bintik keringat di wajahnya mulai nampak karena gugup).

Guru BK         : "Kemarilah, duduk disampingku!" (dengan nada yang cukup halus dan lembut, sembari siswa tersebut berdiri gemetar dan melangkah untuk berpindah duduk didekatnya). "Ceritakan apa yang sedang terjadi padamu akhir-akhir ini!" (mencoba menangkan dengan mengelus pundak siswa).

Siswa               : "Saya baik-baik saja pak" (masih dengan nada ketakutan untuk bicara)

Guru BK         : "Apa perlu saya panggilkan ibu kantin?" (penawaran yang semakin membuat siswa gemetar tak kepalang).

Siswa               : "i..i..iya pak saya sering membully si A (inisial seseorang).

Guru BK         : "Kenapa kamu lakukan hal itu pada si A? Apakah dia pernah berbuat salah padamu?" (nada sedikit datar dengan menatapi siswanya yang masih tetap menunduk).

Siswa               : "TIdak pak, hanya sekedar iseng" (muka memerah, gemetar dan berkeringat basah karena takut)

Guru BK         : (Menghela nafas dalam-dalam kemudian menghempaskan pelan-pelan) "Huuuuufffff....Bagaimana jika posisi kamu  sebagai dia? Kamu yang dibully oleh dia? Bagaimana perasaanmu?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline