Lihat ke Halaman Asli

Mengidentifikasi Keberhasilan Siswa dalam Pelaksanaan BK di Sekolah

Diperbarui: 15 Oktober 2018   21:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

barangpasar.com

Sebuah program pelaksanaan memang tidak jauh dari kata asesment yang menjadi peran penting utama dalam mencapai keberhasilan suatu program layanan bimbingan konseling tersebut, sehingga perlu kita ketahui bahwa tanpa adanya sebuah asesment maka tidak mungkin kita mengetahui serta bagaimana cara mengidentifikasi dengan baik suatu keberhasilan atas terlaksananya sebuah program yang sudah direncanakan.  

Sebagaimana pada hakikatnya dalam asessment tersebut adalah sebagai hasil usaha untuk mengetahui sejauh mana kita melaksanakan program yang telah ditentukan tersebut dalam mencapai sebuah tujuan awal yang sudah ditetapkan. 

Pada garis besarnya yang disebut dengan suatu keberhasilan yang tercapai pada program tersebut dalam mencapai tujuan itu sebagai salah satu kondisi yang akan kita lihat maupun telaah dengan melalui kegiatan penilaian atau pengukuran.  

Asesment dalam kegiatan pelayanan di bidang bimbingan konseling di setiap sekolah yang biasa disebut berupa segala bentuk usaha, suatu tindakan untuk mencapai bagaimana proses yang digunakan dalam menentukan masing-masing derajat dalam mencapai lebel kemajuan di setiap kegiatan yang selalu berkaitan dengan pelaksanaan program di sekolah yang berpacu pada kriteria dan patokan tertentu yang harus sesuai dengan program kegiatan yang dilaksanakan. 

Maksud dari kriteria dan patokan-patokan yang digunakan untuk mengukur nilai keberhasilan dalam pelaksanaan setiap program bk di sekolah yaitu  yang mengacu pada data terpenuhi atau tidaknya kebutuhan masing-masing peserta didik atau pihak yang ikut serta baik secara langsung maupun tidaknya untuk mendapatkan sebuah perubahan baik dalam hal tingkah laku serta menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Dalam mencapai keseluruhan penilaian yang sangat perlu untuk mendapatkan umpan balik mengenai keefektifan dalam program pelayanan bk yang telah dilaksanakan. Dengan memperoleh informasi tersebut juga perlu diketahui bahwa sejauh mana sebuah proses keberhasilan dapat diaplikasikan langkah untuk menindak lanjuti dan mengembangkan program yang lainnya. 

Asesmen yang harus dikembangkan yaitu pada umumnya asesmen yang berbentuk secara baku serta meliputi beberapa dari berbagai macam aspek yang mana berupa kognitif, afektif, dan psikomotor yang perlu dipahami dari segi kompetensi dengan memakai indikator-indikator yang sudah ditetapkan serta dikembangkan oleh Guru bimbingan konseling atau biasa disebut sebagai konselor sekolah.

Perlu diketahui sebelumnya bahwa pada umumnya dalam mengenai asesmen bimbingan konseling juga dapat dilaksanakan dalam bentuk seperti laporan diri, atau sebagai performance test, biasanya juga dilakukan dalam bentuk tes psikologis, observasi atau wawancara, dan lain sebagainya.

Pada hakikatnya dalam pelaksanaan kegiatan asesmen yang paling penting untuk diperhatikan yaitu harus dilakukan secara berhati-hati dan harus sesuai pada kaidahnya, kenapa? 

Karna ketika seorang asesmen melakukan kesalahan dalam mengidentifikasi suatu masalah yang kurang memadai itu akan memicu atau penyebab dari gagalnya treatmen yang sifatnya merugikan pada klien. 

Begitu juga sebaliknya bukan berarti seorang konselor harus melakukan penilaian dengan semua sisi dari latar belakang maupun situasi yang dialami klien saat itu. Untuk itu setiap guru bimbingan konseling perlu berpegang teguh pada pedoman dalam pertanyaan sebelum dilakukannya assesmen, misalnya pertanyaan ''apa saja yang harus saya ketahui mengenai diri klien? Kurang lebih seperti itu pertanyaan yang relevannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline