Lihat ke Halaman Asli

Rihana Gayda

Mahasiswi Universitas Airlangga

Lakukan Pencegahan dan Pengobatan Virus Mpox

Diperbarui: 29 September 2024   21:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

RIHANA GAYDA PRATIWI/191241120 

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS AIRLANGGA

Mpox adalah penyakit menular yang berasal dari virus cacar monyet yang menyebabkan ruam yang berisi nanah. Virus ini untuk pertama kalinya ditemukan di Denmark pada tahun 1958, ketika wabah yang menyerupai cacar terjadi pada koloni monyet yang dipelihara untuk dijadikan sebuah penelitian. Penyakit ini telah menjadi isu kesehatan secara global, termasuk Indonesia. Walaupun belum diketahui secara pasti dari mana virus ini berasal, tetapi penyakit ini bisa menular dari hewan ke manusia atau manusia ke manusia. 

Adapun gejala bila seseorang terpapar penyakit dari virus monkeypox ini adalah sakit punggung, nyeri otot, sakit kepala, demam tinggi sekitar 38,5 derajat celcius, terjadinya pembengkakan kelenjar getah bening di sekitar area leher atau selangkangan, adanya asthenia atau kelemahan pada tubuh, dan terjadinya ruam pada kulit yang dimulai dari kemerahan, bintik berair, bintik bernanah hingga keropeng di area sekitar wajah, tangan, kaki, mulut, anus, dan alat kelamin.

Virus itu dapat masuk ke dalam tubuh melalui kulit yang terluka atau rusak, selaput lender, seperti mata, mulut dan hidung, serta sistem pernapasan. Orang yang berkontakan kulit secara langsung, seperti berpelukan, berhubungan seks, pijat, dan lain sebagainya dengan pengidap mpox dapat tertular penyakit mpox dengan sangat mudah. Interaksi tatap muka yang lama dengan penderita mpox, seperti berbicara dan bernapas juga dapat menyebabkan orang tertular dari sistem pernapasan yang pada saat itu membawa virus. Seseorang juga dapat tertular virus mpox dari benda perantara, seperti tempat tidur, handuk, dan alat makan yang digunakan bersama karena adanya cairan virus yang menempel pada benda tersebut. Seorang bayi dalam kandungan juga dapat tertular virus mpox ini melalui ibunya. Manusia juga dapat tertular virus mpox ini jika adanya kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi. Hal ini dapat terjadi saat memburu, menguliti, memotong, memasak hewan yang terinfeksi atau jika seseorang tersebut tercakar dan tergigit hewan tersebut.

Meskipun penyakit mpox ini tidak menjadi wabah yang kasusnya melonjak seperti penyakit wabah lainnya, tetapi kita tetap perlu melakukan pencegahan terhadap penyakit ini. Cara yang paling dasar adalah melakukan perilaku gaya hidup sehat, seperti mencuci tangan dengan sabun setelah kontak dengan hewan atau manusia yang terinfeksi mpox, menggunakan APD untuk tenaga kesehatan yang akan melakukan kontak langsung dengan hewan atau manusia yang terinfeksi, menghindari penggunaan barang yang sama dengan seseorang yang mengidap penyakit mpox, hindari kontak dengan satwa liar baik yang sakit maupun sudah mati, lakukan vaksinasi yang baik sesuai arahan tenaga kesehatan. Selain itu, untuk melakukan pencegahan penyakit mpox ini adalah dengan cara mengikuti panduan kesehatan dan memerangi misinformasi. 

Akan tetapi, bila seseorang telah terkena virus mpox ini, perlu adanya upaya pengobatan yang tepat dalam menangani penyakit satu ini. Beberapa hal yang perlu dilakukan, seperti melakukan isolasi mandiri agar virus tidak menular ke individu lainnya, membersihkan peralatan pribadi dengan merendam pakaian, handuk, sarung bantal dan guling di dalam air panas berisi deterjen. Selain itu, perbanyak minum air putih, minum obat pereda nyeri dan gatal, berkumur dengan air garam, mandi dengan air panas, dan lakukan konsultasi dengan dokter.

KATA KUNCI: Mpox, Penyakit, Virus

 

DAFTAR PUSTAKA

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline