Lihat ke Halaman Asli

Muliadi Akbar

Guru, dosen, Tutor, Pegiat literasi, Bloggers

Pertanian Presisi di SMKN 1 Galang

Diperbarui: 5 September 2024   12:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi 

Oleh: Muliadi
Galang, 5 September 2024.


Hari kedua bimbingan teknis implementasi pertanian presisi di SMKN 1 Galang di fokuskan pada praktik pembuatan MOL. MOL adalah mikroorganisme lokal. MOL merupakan bahan alami pengganti EM4 yang berfungsi menyediakan bakteri probiotik yang dibutuhkan pada proses fermentasi. MOL berguna mempercepat proses dekomposisi atau penguraian saat pembuatan pupuk kompos atau POC.

POC sendiri merupakan varian pupuk organik, yaitu pupuk organik cair. Pupuk ini sangat dibutuhkan pada implementasi urban farming. Urban farming adalah kegiatan bertani yang umumnya dilakukan di perkotaan. Urban farming dilakukan sebagai solusi mengatasi keterbatasan lahan di perkotaan. Kegiatan urban farming biasanya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.

Menurut pak Pujo kegiatan urban farming memiliki keterbatasan. Salah satunya hanya untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. "urban farming itu biasanya hanya untuk memenuhi kebutuhan keluarga, bukan untuk tujuan produksi dalam jumlah besar"  beber pak Pujo menjelaskan.

Kegiatan urban farming dalam kondisi tertentu dapat menimbulkan masalah lingkungan, diantaranya pencemaran akibat penggunaan bahan kimia yang tidak terkontrol. Oleh sebab itu, menurut pak Pujo kegiatan urban farming perlu dilakukan secara simultan dengan kegiatan ekofarming.


Ekofarming adalah ekologi farming. Bukan ekosistem farming. Pak Pujo, mewanti-wanti. "ekofarming bukan produk pupuk ya bapak ibu". Ekofarming yang dimaksud disini adalah kegiatan pertanian dengan memanfaatkan sumberdaya lingkungan. Ekofarming bertujuan mengembangkan kegiatan pertanian ramah lingkungan yang berkelanjutan.

Kegiatan ekofarming antara lain dilakukan dalam bentuk pembuatan MOL, pembuatan POC, pembuatan pupuk kompos atau organik, dan pembuatan pestisida nabati. Semua bahan  baku pembuatan produk tersebut bersumber dari bahan-bahan alami yang ada disekitar kita, seperti nasi basi, air kelapa, air gula aren, daun-daunan dan bahan alami lainnya, termasuk limbah dapur yang umumnya hanya masuk ke tong sampah.

Dengan memanfaatkan bahan-bahan alami,  kegiatan urban farming menjadi lebih aman dan ramah lingkungan. Baik untuk lingkungan, baik pula untuk konsumen. Disinilah pentingnya ekofarming sebagai katalisator dalam kegiatan urban farming.

Pak Pujo menegaskan "kegiatan urban farming tidak bisa dipisahkan dari kegiatan ekofarming".

Ekofarming sendiri merupakan istilah baru untuk mendeskripsikan pemanfaatan sumber daya hayati untuk mengatasi tantangan pertanian. Sebelumnya istilah ini disebut PRL atau pertanian ramah lingkungan. Ramah lingkungan karena menggunakan bahan-bahan organik yang aman bagi manusia, maupun alam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline