Lihat ke Halaman Asli

Belajar Sistem Koordinasi Tubuh dengan Pengalaman

Diperbarui: 30 Oktober 2017   14:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok.pribadi

Masalah klasik yang paling banyak dihadapi guru IPA adalah minimnya sarana dan prasarana pembelajaran yang dipakai pada saat pembelajaran. Misalnya ketika membahas materi tentang system koordinasi pada tubuh. Dalam pembelajaran ini biasanya guru menggunakan model torso (patung yang dilengkapi dengan organ-organ tubuh). Kelemahan dengan menggunakan model ini adalah siswa hanya bisa melihat dan mengetahui bagian-bagian tubuh tertentu tanpa bisa merasakan sendiri apa yang terjadi ketika bagian-bagian tersebut mengalami masalah.

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering sekali mendengar  pepatah "Pengalaman adalah guru yang paling baik". Dari sini saya berpendapat alangkah hebatnya jika pembelajaran IPA tentang system koordiansi tubuh dengan menggunakan model torso atau model yang lain, jika dipadukan dengan deskripsi pengalaman siswa ketika terserang suatu penyakit tertentu.

Adapun langkah-langkah dalam pembelajaran ini adalah : (1). Guru memberikan tugas kepada setiap siswa untuk mendeskripsikan dalam bentuk cerita singkat tentang pengalaman mereka ketika sedang sakit, dimulai dari kejadian sebelum sakit, gejala-gejala sebelum sakit, pengaruh penyakit terhadap organ-organ tubuh, proses pengobatan sampai pada saat sembuh dari penyakit.(2). Guru mengelompokan siswa berdasarkan deskripsi penyakit yang pernah mereka alami (3).

Guru memberikan kesempatan kepada masing-masing wakil dari kelompok untuk mempresentasikan hasil identifikasi dari masing-masing anggota kelomponya (4). Guru mengajak siswa untuk menyimak setiap cerita dari masing-masing kelompok (5) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanggapi, bertanya terhadap cerita dari masing-masing kelompok.(6). Guru memberikan penguatan dengan menggunakan model pembelajaran yang digunakan dan menjelaskan secara teoritis terhadap cerita dari setiap kelompok. (7) Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan terhadap materi pembelajaran.

Dengan memadukan kedua metode diatas ada beberapa manfaat yang secara langsung terhadap siswa diantaranya adalah 1. siswa lebih mudah mendeskripsikan hubungan penyakit dengan sistem koordinasi tubuhnya,  2. ingatan siswa lebih melekat, karena yang dijelaskan berhubungan langsung dengan kejadian pada dirinya, 3. Proses pembelajaran menjadi lebih menarik.

Demikian secuil ide sederhana dari saya semoga bermanfaat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline