Sebagian besar tubuh manusia tersusun atas air. Air menyumbang sekitar 60-70% dari berat badan manusia. Laki-laki cenderung memiliki kadar air tubuh yang lebih tinggi daripada perempuan, hal ini terjadi karena laki-laki memiliki massa otot yang lebih besar daripada perempuan. Tentu saja, apabila tubuh manusia kekurangan air, maka dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Mengonsumsi air putih di bawah batas normal harian dapat menimbulkan berbagai risiko kesehatan. Kurangnya konsumsi air putih dapat menyebabkan dehidrasi dan dapat berujung pada masalah penurunan tekanan darah, mual muntah, keram otot, sembelit, penyakit batu ginjal dan infeksi saluran kemih, lemas dan kurang bertenaga, sulit berkosentrasi, bibir kering, dan lain-lain (Afifah 2020 dalam Reny & Tuty, 2021). Tidak hanya itu, kurangnya konsumsi air mineral dapat berdampak pada masalah ginjal.
Di masa seperti sekarang, banyak diberitakan bahwa orang-orang di usia 20an sudah harus hemodialisis. Hal tersebut dikarenakan kebanyakan gaya hidup remaja yang mulai suka mengonsumsi softdrink, alkohol, minuman berperisa, dan minuman kekinian daripada air mineral. Gaya hidup tidak sehat inilah yang membuat mereka harus hemodialisis di usia muda. Untuk menghindari berbagai risiko kesehatan yang telah disebutkan, dibutuhkan setidaknya1,5-2 liter air mineral per harinya.
Referensi
Made Ary dan Putu Intan. 2023. Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja dalam Mengonsumsi Air Putih di SMAN 1 Semarapura. ProHealth Journal 20 (1): 17-24. E-ISSN: 2961-9076.
Nofi Sofiana, dkk. 2024. Studi Kualitas Hidup Penderita Gagal Ginjal Pada remaja Yang Menjalani Hemodialisa di RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2023. Jurnal Anestesi: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran 2 (2): 164-179. E-ISSN: 2986-7886.
Reny dan Tuty. 2021. Edukasi Manfaat Air Mineral pada Tubuh bagi Anak Sekolah Dasar Secara Online. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 27 (2): Maret-Juni 2021. https://jurnal.unimed.ac.id/2021/index.php/jpkm/article/view/23633, diakses pada 12 Agustus 2024.
