Gubernur sebagai pemimpin masyarakat hendaknya tidak tinggal diam di kantor tetapi turun ke lapangan merasakan kehidupan rakyat kecil.
Terkait dengan pilkada Jakarta, ada beberapa hal yang mesti dirasakan juga oleh gubernur nanti. Masyarakat mengharapkan agar gubernur dan rakyat sama-sama merasakan hal itu. Bukan sekadar merasakan tetapi bagaimana mencari solusinya.
Masalah banjir misalnya. Semua warga sudah tahu kapan banjir itu menghantui mereka. Dan pada saat itu rakyat menjadi korban. Kantor-kantor pemerintah sampai istana juga terkena imbasnya. Tetapi masyarakat seolah-olah tinggal sendiri. Solusi yang diajukan pemerintah bersifat reaksif. Bantuan sementara untuk masyarakat biasanya hanya dengan memberi sembako dan peralatan transportasi lainnya. Nah, sampai kapan hal ini menjadi sandaran? Bukankah kalau ada solusi permanen, masyarakat Jakarta tidak sibuk lagi dengan masalah klasik ini?
Karena banjir merupakan masalah besar di Jakarta maka penanganannya mesti melibatkan semua warga Jakarta. Beberapa ahli tata kota baik dari dalam maupun luar negeri pernah mengatakan penanganan banjir mesti ada keterlibatan warga. Hanya dengan itu masalah banjir bisa diatasi.
Sebagai langkah awal, warga sebaiknya dilibatkan untuk menjaga pemukiman mereka agar tetap bersih. Pemandangan yang tidak asing kiranya ketika di mana-mana ada sampah berserakan. Lebih parah lagi ketika sampah itu menghambat perputaran air di setiap selokan. Kunci utama masalah banjir adalah masalah kelancaran saluran air.
Oleh karena itu, mesti ada gerakan dari atas yang didukung oleh gerakan dari bawah untuk menuntaskan masalah sampah yang menjadi biang keladi masalah banjir. Gerakan ini bukanlah gerakan sekali jadi tetapi membutuhkan proses. Tidak gampang menggerakkan warga Jakarta yang sudah sedemikian kehilangan kepekaan akan masalah sampah untuk berubah sikap. Tetapi seperti kata pepatah, tak ada yang sulit selain memulai mengerjakannya.
Tulisan ini terkesan ideal belaka namun saya yakin kalau masalah sampah diatasi, kehidupan warga Jakarta akan berubah. Oleh karena itu, kepada para calon gubernur dan wakil gubernur, harapan kami ini disampaikan. Kami akan mendukung dengan banyak bekerja (bukan banyak berkata-kata) jika bapak-bapak sekalian memulainya. Kami orang kecil kadang-kadang membutuhkan dukungan dari bapak-bapak yang mempunyai pengaruh besar bagi kehidupan bersama.
CPR, 25/3/2012
Gordi Afri
Tulisan terkait sebelumnya