Lihat ke Halaman Asli

Debu Dari Tuhan

Diperbarui: 17 Juni 2015   21:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tubuhmu penuh dengan debu, bukan tubuhku
Harimu penuh dengan debu, tidak di hariku
Bulanmu ditutup oleh debu, tidak dengan bulanku
Setahun berlalu Taneh Karo ku berselimut debu
Karena itu bukan tubuhnya
Karena itu bukan harinya
Karena itu tidak dilaluinya
Oleh itu mereka diam saja
Tak ada kepedulian kepada sesama
Walau mereka pemangku singgasana
Tak ada guna berharap pada para Raja
Karena mereka hanya bisa memangsa, bukan merasa, apa lagi peduli pada sesama
Kehendak Tuhan, ya semua ini kehendak Tuhan.
Bolehkah aku memaksa Tuhan ? bukan meminta.
Janganlah hentikan bencana ini Tuhan, tapi pindahkan ke singgasana para Raja.
Dari hubungan yang vertikal, kunyatakan Protes pada Tuhan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline