Lihat ke Halaman Asli

Menyelusuri Keajaiban Relaksasi di Jalan Malioboro

Diperbarui: 1 Desember 2023   03:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hendrik (60), salah satu penjual jasa pijat refleksi di Jalan Malioboro. (Dokumen Pribadi)

Siapa yang tak kenal dengan Malioboro? Berkunjung ke Yogyakarta, tentunya tidak lengkap jika tidak berkunjung ke Malioboro. Tempat iconic itu selalu ramai dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara.

Banyak sekali yang dapat kita temui di Malioboro, seperti toko penjual batik, penjual kerajinan tangan, dan puluhan penjual makanan. Di tempat ini juga terkenal akan titik kumpul para seniman yang kerap kali menampilkan kemampuan mereka seperti, bermain alat musik, melukis, menari, dan lain sebagainya.

Di tengah riuhnya suasana malam di Malioboro, banyak sekali profesi yang dijalani untuk mengais rezeki dapat kita jumpai di sepanjang jalan Malioboro ini, salah satunya adalah pijat refleksi. Para penjual jasa pijat ini mulai beroperasi dari sekitar jam 18.00 WIB sampai jam 02.00 WIB.

Hendrik (60 tahun) salah seorang penjual jasa pijat refleksi di jalan Malioboro ini. Bapak dari 4 orang anak ini telah menjadi penjual jasa pijat dari tahun 90an sampai sekarang. Tarif yang diberikan untuk sekali pijat yaitu mulai dari Rp. 50 ribu dengan durasi selama 30 menit.

Selain menyediakan jasa pijat, Pak Hendrik mengaku juga menyediakan jasa untuk melatih orang-orang yang ingin bekerja sebagai jasa pijat di Malioboro. "Saya jadi tukang pijat sudah sangat lama, selain menjadi tukang pijat saya juga bersedia mengajari orang-orang yang ingin bekerja menjadi penjual jasa pijat di Malioboro ini," jelasnya.

Ia mengatakan bahwa sebenarnya para penjual jasa pijat refleksi ini ingin membentuk suatu paguyuban agar dapat lebih mengembangkan profesi yang tengah mereka jalani ini, namun mereka masih menunggu selesainya penataan renovasi dan izin dari pemerintah pengurus Malioboro. "Untuk rencana membuat paguyuban sudah ada tetapi kita masih menunggu selesainya penataan renovasi gedung-gedung tua dan izin dari pemerintah pengurus Malioboro ini," ucapnya.

Satu pesan yang ingin disampaikan bapak 4 anak ini "Mau sukses? Buanglah sifat sombong, hilangkan rasa malu selama tidak merugikan orang lain dan jangan lupa berbagi, entah uang ataupun ilmu. Tak ada pekerjaan rendahan kita semua bisa sukses jika mau berusaha meski dari nol sekalipun," pungkasnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline