Lihat ke Halaman Asli

Mewawawancarai 10 Responden tentang Pemanfaatan Lahan Basah di Kecamatan Anjir Muara di 5 Desa

Diperbarui: 9 Oktober 2024   20:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Input sumber gambar:GPSMAP

NAMA:ELSA AYU SAFITRI

NIM:2410416220005

KELAS:B

DOSEN PENGAMPU:Dr.ROSALINA KUMALAWATI,S.Si,M.Si

MATA KULIAH:PENGANTAR LINGKUNGAN LAHAN BASAH

PROGRAM STUDI:S1 GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

LAHAN BASAH:Lahan basah adalah ekosistem yang secara alami selalu tergenang atau memiliki tanah yang jenuh air, baik secara permanen maupun musiman. Lahan ini mencakup berbagai tipe lingkungan seperti rawa, payau, gambut, dan kawasan pantai. Lahan basah dapat ditemukan di berbagai wilayah, baik di dataran rendah, dataran tinggi, maupun di sepanjang garis pantai.

Ciri utama lahan basah adalah adanya genangan air atau tingkat kelembapan tanah yang tinggi, yang mendukung pertumbuhan spesies tumbuhan dan hewan tertentu yang khas di ekosistem ini.

Anjir Muara adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia. Anjir Muara terletak 19 km dari Kota Banjarmasin.

Jenis-jenis lahan basah:
1. Rawa: Tanah datar yang selalu tergenang air, biasanya terdapat vegetasi seperti rumput, semak-semak, atau pohon yang tahan air.
2. Gambut: Lahan basah yang terbentuk dari penumpukan material organik seperti sisa tumbuhan yang terdekomposisi sebagian,     yang berperan penting dalam menyimpan karbon.
3. Estuari atau muara: Wilayah pertemuan antara air tawar dari sungai dan air laut, yang sering menjadi habitat bagi berbagai spesies ikan dan burung.
4. Pantai berlumpur: Lahan basah di kawasan pantai yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline