Saudariku,
Aku mengenalnya jauh sebelum engkau
Kami berbagi kisah, asa, tangis dan tawa
Tapi tidak berbagi cinta
Saudariku,
kitamempunyai jalan hidup masing masing yang penuh liku dalam beribu kisah
Begitu juga jalan yang telah dilaluinya, sangatlah terjal penuh jatuh bangun
Aku ada dalam perjalanannya walaupun hanya sebagai teman seperjalanan dan pendengar yang baik baginya, tapi itu cukup baginya untuk melanjutkan perjalanannya tanpa harus terus meratap, dia akan terus berjalan, karena itu aku yakin bahwa dia akan selalu mampu……
Ia pun ada dalam sebagian kisah perjalananku yang mendaki, sebagai penyemangat yang tidak jarang semangat dia untuk bangkit kembali membiaskan semangatuntuk kutetap berjalan walau dengan tertatih
Saudariku
Sebagai fitrah, kita semua menginginkan teman sejati untuk menemani perjalanan kita ini
Dan lalu Allah telah menghadirkan engkau dalam hidupnya
Ia berharap engkaulah yang akan menjadi teman sejati nya dalam menempuh roda kehidupan di dunia ini untuk mendapat ridhoNya
Dan Allah pun telah mengabulkan doa doa panjangmu selama ini, memberi pahala dari amal amalmu…dengan menghadirkan dia dalam hidupmu, seorang yang sholeh, yang bisa menjadi imam yang baik buatmu…
Dan Allah menghadirkan cinta kepada kalian
Tapi Saudariku……cintamu kepadanya tidak melebihi cintamu kepada Allah kan?
Jangan..Saudariku
Janganlah cintamu itu melenakanmu, membuatmu menjadi egois….bahkan melupakanmu untuk bersyukur karena Allah telah melebihkan rezeki mu daripada saudari-saudari mu yang lain
Saudariku
Aku ingin tetap menjadi saudarinya dan saudarimu
Aku bukanlah rivalmu
Tapi bila engkau tidak ridho dengan persahabatan kami
Aku ikhlas melepasnya…
Jadilah penyejuk hatinya
Jadilah penyemangatnya
Jadilah kepercayaannya…
Jadilah sahabatnya
Jadilah qurota ‘ayun baginya
Aku titipkan sahabatku kepadamu,…saudariku
Barokallahu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H