Lihat ke Halaman Asli

Mahegha Agustina

Mahasiswa Universitas Airlangga

Depresi pada Lansia : Ancaman yang Kurang diperhatikan

Diperbarui: 21 Desember 2024   21:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) depresi adalah gangguan mental yang umum. Hal ini kerap ditandai dengan kesedihan yang terus-menerus, serta kurangnya minat atau kesenangan dalam kegiatan yang sebelumnya menyenangkan. Depresi sendiri meningkatkan resiko kematian. Sayangnya, masyarakat kurang memiliki pemahaman tentang kesehatan mental dan depresi pada lansia.

Penyebab utama depresi pada lansia berbahaya adalah karena berdampak pada kesehatan fisik. Depresi biasa terjadi karena seseorang tidak memiliki motivasi untuk hidup dan menjaga kesehatan. Selain pada kesehatan fisik, depresi juga menurunkan sistem imun sehingga menyebabkan penyakit kronis seperti diabetes, jantung, hipertensi, dan pneumonia.

Salah satu dampak depresi adalah tindakan impulsif bunuh diri. Menurut data WHO, tingkat bunuh diri lansia di Indonesia menduduki peringkat paling tinggi dibanding kelompok usia lain. Pada tahun 2019, per 100.000 penduduk Indonesia ditemukan sebanyak 5,36 persen kasus bunuh diri di rentang usia 65-74 tahun, kemudian 9,03 persen pada kelompok usia 75-84 tahun, dan kasus bunuh diri pada usia di atas 85 tahun mencapai 23,17 persen.

Penanganan depresi lansia memerlukan pendekatan dan proses khusus. Tidak dapat hanya menggunakan obat tetapi juga menggunakan konseling dan terapi perilaku. Dukungan keluarga juga berperan penting untuk membantu pemulihan depresi pada lansia. Lansia juga diharapkan bisa terlibat aktif dalam kegiatan sosial dan meningkatkan aktivitas fisik untuk meningkatkan kualitas kesehatan dan semangat hidup. 

Depresi pada lansia bukanlah masalah yang dapat diabaikan. Perhatian terhadap kesehatan mental di berbagai tingkat usia juga harus ditingkatkan. Mencegah depresi berarti membantu lansia menjalani kehidupan yang lebih bermakna, berwarna, dan bahagia. Hal ini merupakan upaya bersama, untuk melindungi dan menghormati keluarga terdekat kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline