Lihat ke Halaman Asli

Antologi Puisi

Diperbarui: 5 Juli 2024   18:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tak Mengapa Berbeda

Tubuh yang terjerat oleh serangkaian kegiatan yang masih tabu manfaatnya

 Pikiran yang disandera oleh hasrat memenangkan mata manusia

 Kicau burung gagak yg dengan nyamanya bersarang di dalam gendang telinga.

Si Budi kecil begitu terperangah dengan semua ini... Ingar-bingar dunia yang makin muskil terjaring. Namun, semua itu tiba-tiba meleleh berkat dekapan hangat darinya.

Dekapan yang tak hanya mampu melelahkan melainkan juga mampu mengundang derasnya air dari kelopak mata yang hitam. 

Sembari di dekapnya hangat, ia membisikkan dengan begitu lembut tepat di bawah daun telinganya: " You're an unique human being and then you deserve it."

Antartikaku

Ribuan kata yang telah di puitisasi masih belum mampu menyampaikan jutaan indahmu

Ratusan lagu yang telah tercipta tak pernah cukup untuk melukiskan betapa mulianya dirimu. 

Tak mau dan juga butuh lagu dan puisi itu... Hanya mau kamu

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline