Lihat ke Halaman Asli

SYAHIRUL ALEM

Pustakawan

Mutiara dalam Kegalauan (14)

Diperbarui: 13 Mei 2024   08:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Part 14 Getar Rindu 2

Keakraban Arul dan Indah kembali terjalin. Kini masih ada yang hambar dari Arul yakni siapa lagi kalau bukan Aida. Sosok gadis nan rupawan yang sudah dikenalnya selama satu semester ini. Postingan postingan Aida masih terlihat aktif di akun Facebook. Mood Arul sekarang lagi baik pasca terajutnya pertemanan dengan Indah, agar Aida bisa kembali akrab tiba tiba Arul punya Ide mentraktirnya tidak secara langsung, tapi menutupkan sejumlah uang kepada mbok Sum yang jualan di kantin ketika kantin dalam kondisi sepi.

"Mbok Sum, Aida sering sama temen temennya ke sini"

"Iya, dia sering datang ramai ramai, Rul"

"Kira kira apa ya...kesukaanya, Mbok Sum"

"Suka-suka dia, Rul"

"Ok, tinggal catat aja apa kesukaanya. Ini saya mau nitip dulu"

"Ya bisa nanti mbok Sum yang urus"

"Terimakasih"

Entah kenapa Arul begitu dermawan mungkin getar rindu pada Aida yang hampir 3 Minggu ini tidak bertemu. Arul bukanlah anak orang kaya tapi dia  rajin menyisihkan uangnya. Terkadang uang uang itu untuk infak tapi sekarang digunakan untuk mentraktir Aida.

Saatnya istirahat tiba, seperti biasanya Aida dan temen-temennya datang ke kantin. Oleh Mbok Sum, apa yang Aida beli di suruh mencatat sendiri. Karena Mbok Sum sedang melayani pembeli lainnya. Kelihatan aneh tidak seperti biasanya Aida jadi janggal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline