Lihat ke Halaman Asli

Pandemi Tidak Menghalangi untuk Berkreasi

Diperbarui: 12 Agustus 2022   19:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1. Peresmian  Acara Lomba Tari Se Jawa Bali/dokpri

Ajang untuk mempresentasikan dan memamerkan karya para penggiat budaya khususnya dalam seni koreografi tari dan lukis sangat perlu digalakan. 

Oleh karena itu, Sanggar Seni Jalu (lembaga semi otonom(LSO)) Fakultas Pertanian Peternakan (FPP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) telah berkolaborasi dengan Komunitas Artiknesia mengadakan Pameran Lukisan dan Lomba Tari Tradisional Kreasi Se-Jawa Bali. 

Pameran Lukisan dimulai 8-10 Agustus 2022, sedangkan lomba tari diadakan pada hari rabu 10 Agustus 2022 di Aula Gedung Kuliah Bersama IV UMM. Kegiatan dibuka secara resmi oleh Dr. Ir. Aris Winaya, M.M., M.Si. IPU., selaku Dekan FPP-UMM dan proses pelaksanaan didukung penuh oleh Dr. Hariyadi, S.Pi, M.Si selaku Wakil Dekan III (Pembinaan Kemahasiswaan).

LSO Jalu dibawah bimbingan Bu Devi Dwi Siskawardani, S.TP., M.Sc., merumuskan tema kegiatan adalah "Dicari Dalang" (Dirgahayu Cita-Cita Negeri dalam Belenggu). Makna dari tema tersebut adalah sebagai seniman yang memiliki semangat tinggi, marilah kita senantiasa berupaya untuk berjuang guna mewujudkan cita-cita dengan karya. 

Selain itu, pandemi tidak akan mematahkan semangat perjuangan dalam totalitas menciptakan kreasi. Kriteria yang dinilai dalam perlombaan tari adalah Kesesuaian tema dimaknai dengan judul tari yang ditampilakan, serta sinopsis telah beriringan dengan tema yang ditentukkan "Dicari Dalang". 

Wiraga (koreografi) menunjukkan kesesuaian antara ragam gerakan tari dengan sinopsis alur cerita, kekompakkan antar penari, formasi dan atraksi. Wirasa (ekspresi) mengidentifikasikan dari kelihaian, keluwesan, dan penari dalam memaknai setiap gerakan melalui ekspresi. 

Wirama(music) menganalisa kesesuaian irama dalam gerak saat menari. Wirupa (sifat) adalah sifat yang ditunjukkan dari seluruh tubuh pada setiap gerakan. 

Sedangkan Artistic (kostum) menyoroti terkait kreasi dari kostum, serta property yang disiapkan oleh peserta guna mendukung penampilan dan penyampaian dari alur cerita. 

Dewan Juri yang diundang yakni Asrofi, S.Pd, M.Pd (Dosen Universitas Merdeka Malang), Fandi Firdaus, S.Pd (Malang Fair Dance), dan Ki Sutopo (Dewan Kesenian Jawa Timur) sangat kompeten dan obyektif dalam proses penilaian.

Kedua kelompok tari dari Universitas Negeri Malang telah berhasil memboyong 2 piala kejuaraan, yaitu Juara III (Gandrung Marsan), dan Juara I (Gema Gandrung). Sedangkan Universitas Islam Malang memperoleh Juara II (Rupo Kembyang). Nominasi The Best Costum didapatkan oleh Stikes Muhammadiyah Bojonegoro (Tari Wira Pertiwi). Juara favorit dimenangkan oleh Stikes Maharani Malang (Tari Remo).

Gambar 2. Dokumentasi Pemberian Piala dan Hadiah bagi Para Pemenang/dokpri

Sanggar Seni Jalu dalam mengadakan kegiatan ini, memperoleh dari berbagai pihak yakni Bank Indonesia, Kalbe, dan IM3. Bank Indonesia mensupport kegiatan ini dengan memberikan bantuan melalui pemberian full hadiah bagi para pemenang. Kalbe dan IM3 mendukung kegiatan ini full pada tahap operasional. Sehingga membangkitkan semangat dan motivasi para mahasiswa khususnya panitia yang diketuai oleh Fikri Yanisvansyah dan didukung oleh Satria Filaili (CEO artiknesia) untuk kesuksesan acara.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline