Lihat ke Halaman Asli

Penyakit Vs Makanan

Diperbarui: 26 Juni 2015   18:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Sehat – Sakit – Sehat

Makan - Tidur - Makan

Siklus hidup yang begitu-begitu saja tidak akan berubah. Kalau sakit pastinya ingin sehat, kalau sudah makan pastinya ingin tidur.

Oleh karena itu energi output dan energi input harus seimbang. Energi output adalah banyaknya energi yang dikeluarkan oleh tubuh seperti oalahraga dan aktivitas lain termasuk juga tidur (energi yang di keluarkan untuk tidur adalah 0.1 Kal/Kg/Jam). Energi input adalah banyaknya energi masuk ke dalam tubuh yang berasal dari makan-makanan yang kita makan.

Jika energi output dan energi input tidak seimbang akan menyebabkan penyakit.

Jika energi output > energi input akan menyebabkan penyakit kurus sedangkan

Jika energi output < energi input akan terjadi over weight yang sering kita kenal penyakit obesitas.

Jadi energi = energi input akan seimbang.

Jangan berpatokan dengan energi output dan energi input saja, karena makanan yang kita makan kebanyakan hasil rekayasa genetika.

Walaupun masing-masing makanan mempunyai gizi, tapi mendapatkan gizi dari makanan susah sekali.

-Makanan yang suhunya tinggi dalam pemasakan akan menghilangkan vitamin.

-Merebus sayuran jangan terlalu lama.

-Ada juga bahan makanan (sayur) tahan dengan suhu tinggi vitaminnya gak hilang don’t worry cari tahu apa saja sayuran yang bisa di masak dengan suhu tinggi.

Penyakit dan makanan adalah masalah indonesia yang harus di atasi. Makanan bisa menyembuhkan penyakit dan juga bisa membuat penyakit. Gizi yang terkandung dalam bahan makanan bisa menyembuhkan penyakit. Tapi bagaimana kalau bahan makanan itu dari hasil rekayasa genetika?

Jarang sekali bahan makanan yang tidak menggunakan rekayasa genetika. Hasil rekayasa genetika kuga di sebut hasil pangan transgenik. Transgenik dapat di andalkan untuk kelangkaan sumber pangan, karena lahan yang di gunakan semakin sempit. Contoh hasil rekayasa genetika, padi bisa di panen 3-4 bulan, pada pangan transgenik bisa satu bulan sudah di panen. Kelihatan positif. Tapi masih pro dan kontra tentang hasil rekayasa genetika ini. Transgenik di takutkan bisa bersifat karsiogenik (penyakit kanker). Masalah transgenik ini masih di teliti. Apakah aman menggunakan pangan transgenik?.

Bukan hanya masalah pangan transgenik tapi juga masalah zat kimia yang di buat dalam makanan bisa menimbulkan masalah penyakit.

Kalau makanan bisa menyebabkan penyakit dan menyembuhkan penyakit, bagaimana caranya untuk memperoleh makanan yang baik untuk tubuh?.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline