Lihat ke Halaman Asli

Dwin

Mahasiswa

Apakah Boleh Mengamalkan Hadist Dhaif?

Diperbarui: 5 Juli 2024   14:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

apakah boleh kita mengamalkan hadits dhaif?

Boleh bagi kita untuk mengamalkan hadits dhaif jika itu terkait dengan Fadhilah amal, anjuran untuk beramal shaleh, ancaman mengerjakan maksiat. Jika itu terkait masalah hukum halal-haram, jual beli, pernikahan dan lainnya maka tidak dibolehkan.

Untuk lebih jelasnya, mari kita lihat perkataan imam An Nawawi dalam kitab Al Azkar:
:
Pasal. Para ulama dari kalangan ahli hadits, ahli fiqih dan lainnya berkata, boleh dan dianjurkan mengamalkan fadhail amal,anjuran untuk beramal shaleh (at targhib), ancaman untuk mengerjakan maksiat (at Tarhib) berdasarkan hadits dhaif selama ia bukan hadist maudhi' (palsu).

Adapun perkara hukum halal, haram, jual beli, pernikahan, perceraian (talaq) dan lain-lain, maka tidak boleh diamalkan kecuali berdasarkan hadits shahih atau Hasan. Kecuali dalam rangka kehati-hatian pada sebagian perkara, sebagaimana jika ada hadist dhaif yang menyatakan bahwa sebagian jual beli atau pernikahan adalah makruh, maka dianjurkan untuk menghindarinya tetapi tidak wajib

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline