- Manusia dan kebahagiaan saat berpengaruh pada serangan pemikiran yang kemudian ada pertanyaan yang ditujukan kepada kita seorang muslim tipe apa itu manusia? Ternyata pernyataan itu tidak terlalu muda juga untuk dijawab, banyak orang yang berusaha menjawabnya dan hasilnya bermacam-macam. Ada yang menganggap manusia dari spesies dunia binatang, ada yang melihat manusia hanya jasadnya saja, bukan makhluk yang memiliki rukomah ada yang menganggap manusia tidak ada hubungannya dengan Tuhan dalam dunia psikologi kita kenal sigmund Freud yang membagi jiwa manusia menjadi id, ego dan super ego, dia juga berpandangan bahwa manusia sebenarnya ingin berbuat jahat, tapi dia menekan dirinya dari perbuatan tersebut, supaya terlihat baik dimata orang manusia semacam ini akan berbeda analisisnya dengan orang yang berpandangan bahwa manusia adalah khalifah Allah di muka bumi. kalau melihat manusia adalah hasil evolusi dari dunia binatang yaitu primato yang punggungnya bungkuk kemudian lama-lama menjadi tegak, yang tadinya tidak punya senjata lalu bisa membuat senjatanya sendiri. kita akan melihat manusia akan berubah menjadi makhluk yang senjatanya semakin hebat, semakin berevolusi, semakin dahsyat perangnya, dan tidak ada perdamaian di muka bumi ini maka dari itu, semua tergantung bagaimana cara kita dalam mendefinisikan manusia itu sendiri. dalam Islam kita mempunyai cara sendiri di dalam menggambarkan seperti apa manusia. Manusia adalah khalifah Allah di muka bumi di mana Allah mengamanahkan bumi ini kepada kita untuk kemudian kita rawat dan kita makmurkan petik kalau ada kerusakan di dalamnya, maka tanggung jawab kita untuk mengoreksinya, kalau ada kemaksiatan, tugas kita menghentikannya kalau ada kezaliman, tugas kita menegakkan keadilan, kalau ada orang yang lapar, tugas kita memberinya makan, kalau ada yang terkena musibah, tugas kita adalah membantunya, dan seterusnya. Itulah PR kita sebagai khalifah di muka bumi, itu konsekuensi dari gelar yang kita dapatkan dari Allah.
- Dalam Alquran diceritakan bagaimana Allah ketika menciptakan manusia, "dan ingatlah, ketika tuhanmu berfirman kepada para malaikat," sungguh, aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering dan lumpur Hitam yang dibentuk. apabila aku telah menyempurnakan kejadiannya dan aku telah meniupkan roh ciptaanku ke dalamnya maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud "(QS Al-hijr 28-29). Manusia terdiri dari dua elemen, yaitu jasad dan roh. Pertama adalah jasad, Alquran menggambarkan demikian, seperti tidak ada yang bisa dibanggakan dari tubuh yang diciptakan dari tanah liat dan lumpur Hitam yang dibentuk ini. itulah cara Islam memandang manusia bahwa semestinya kita tidak memuliakan seseorang karena jasadnya jika punya jasad yang bagus maka peliharalah dengan baik, jangan dirusak, dijaga kesehatan dan nutrisinya sebagai bentuk kita menjaga amanah dari Allah. tapi yang membuat manusia menjadi mulia sesungguhnya bukan jasadnya Aku memainkan rohnya. Allah menciptakan jasadnya dulu, kemudian ditiupkan naruhnya, baru kemudian para malaikat disuruh bersujud kepadanya. Manusia yang berupa jasad yang terbuat dari tanah, malaikat tidak disuruh bersujud malaikat disuruh bersujud ketika sudah ada rohnya. Maka manusia mulia atau hina itu karena rohnya, bukan karena jasadnya.
- Ada orang yang jasadnya lemah lemah rohnya perkasa, ada orang yang jasadnya perkasa, tapi rohnya pengecut. Kita yang mempunyai badan sehat walafiat dan tidak kurang, belum tentu mampu mempunyai prestasi. maka, kualitas manusia ditentukan oleh rohnya orang yang badannya lemah tapi dengan kekuatan mental dan motivasi yang luar biasa, justru bisa membangun suatu kekuatan yang besar. Ada juga yang badannya kuat dan sehat namun mentalnya berantakan, maka dia tidak bisa berbuat apa-apa titik mungkin sekarang banyak yang kagum dengan para supermodel yang berwajah cantik dan tampan tapi setelah mereka wafat nanti, yang ditinggalkan hanya foto-fotonya saja. Tidak ada pergerakan dan perubahan besar yang lahir dari mereka. Memang hidupnya kaya raya tapi belum tentu bah kan tidak ada perubahan yang bisa mereka lakukan, itulah yang mampu dilakukan oleh jasad. Untuk membuat perubahan besar, kita butuh rove row yang kuat dan perkasa, tidak bisa dilakukan dengan ruh yang kerdil. Manusia memang perlu mempunyai jasad pemahaman tapi kalau jasad mati, berarti memang mati. jasad saja tanpa ruh yang hebat tidak akan pernah menjadi orang hebat. Karena di luar sana banyak orang yang berpikir hedonis dan materialistis, Mereka melihat manusia hanya dari jasad, tidak melihat pada roh. Contoh ketika orang barat bicara soal perzinahan, yang mereka lihat hanya sebagai hubungan badan saja yang tidak ada hubungannya dengan jiwa, maka mereka melihatnya sebagai hak privat. Bezina itu merusak jiwa, karena mereka tidak punya rasa empati kok mati tidak pernah berpikir bahwa yang diajak bersin dan juga punya keluarga dia sendiri juga punya keluarga. Tempat hina bukan hanya masalah penyakit atau virus, tapi zina membuktikan bahwa tidak adanya rasa empati dan tidak ingat orang lain di sekitarnya. Hal-hal semacam ini tidak pernah diperhitungkan oleh orang yang hanya memikirkan jasad saja mereka hanya mencari kenikmatan jasad, bukan kenikmatan rohani yang hakiki titik orang kalau tidak mengerti kebahagiaan hakiki dan tidak mengerti bahwa kebahagiaan katanya ada pada jiwa dan hati, maka mereka akan mencari pada jasadnya dan tidak akan selesai mencari sensasi. Seperti contoh saat ini banyak sensasi makan di kolam renang terlihat indah kalau di foto dan dipasang di media sosial. Padahal kenikmatan yang biasa-biasa saja, atau merah memang mereka hanya ingin terlihat mewah saja. Memang mencari sensasi itu tidak akan pernah selesai, tapi itu semua bisa menjamin kebahagiaan, Karena kebahagiaan letaknya bukan di situ, kebahagiaan letaknya di hati. maka ruh itu lebih penting daripada jasad, dan dalam Alquran khususnya menggambarkan yang memuliakan dan menghinakan manusia ada roh bukan jasa.
- pertama rasa dikendalikan oleh ruh, kekuatan memang ada pada psikoma tapi yang membangkitkan kekuatan fisik dengan semangat itu adanya di hati. hanya saja ada orang yang jasadnya terbatas, ketika dipaksa seperti apapun akan tetap ada batasnya. Tapi bagaimanapun huruf akan selalu menemukan cara untuk menemukan kebesaran diri. Jasad tidak mengenai kebahagiaan hakiki, ruh yang mengenalnya. Bisa tidak akan pernah kenyang Dan akan terus mencari sensasi titik oleh karena itu, kalau kita mencari kebahagiaan dari jasad, maka tidak akan ketemu. Karena sensasi tidak akan habis. Kalau kita mengira bahwa kebahagiaan Anda pada jasad, kita akan menjadi objek eksploitasi orang-orang kapitalis. Kalau kita salah mencari kenikmatan dan kebahagiaan kita akan kebingungan terkadang kalau kita diperbudak oleh panca indra dengan sensasi yang menerapkan standar diri, maka kita akan tambah menderita, banyak menyesal dan mengeluh. tapi kalau kita menempatkan kebahagiaan di hati, kita akan bisa menikmati segala kenikmatan yang telah Allah beri titik inilah hakikat manusia berwajah itu berbeda. Kedua pada titik tertentu, kekuatan jasad akan arti klimaks, tidak bisa naik terus, pasti nanti akan menurun, minimal stagnan. tetapi ruh tidak selalu mengikuti hukum tersebut, justru ruh bisa terus naik, banyak orang tambah bijaksana, berubah menjadi lebih baik seiring bertambahnya usia itulah ruh potensi ruh jauh lebih besar daripada potensi jasad. bahkan banyak orang yang Khusnul khotimah dengan akhir hidup yang terbaik mungkin dulu ahli maksiat, tapi mengalami kematian yang gemilang. seperti ikrimah bin Abu Jahal yang dimaafkan oleh Rasulullah setelah menjadi buronan pada saat Fathul Mekah walaupun dia ini anaknya Abu Jahal dan punya kejahatan yang luar biasa besar, banyak juga korbannya tapi dimaafkan oleh Rasulullah Karena keislamannya setelah kabur ke Yaman. Kemudian Rasulullah memerintahkannya untuk berjihad, yang akhirnya menjadi mati syahid di perang yarmuk. Itulah roh manusia yang bisa berubah menjadi orang sholeh meskipun tidak bisa dalam semalam. Ketiga, ketika rudin jasad terpisah, maka terjadilah kematian. yang mati adalah jasad rumah meninggalkan jasad itu ketika kematian datang akan tetap hidup dan akan semakin sadar titik roh yang tadinya mengingkari Allah, tetapi ketika sudah datang kematian, ruh tidak lagi berbohong karena dia sudah mengetahui kebenaran. jasad bisa membusuk dan hancur, kemudian nanti disusun dan dibangkitkan lagi oleh Allah. Sedangkan roh kita hanya berpindah dari alam dunia ke alam barzah. Ruh yang lepas dari jasad masih bisa bicara dengan Allah dan malaikat jika kita menyadari bahwa roh lebih penting daripada jasad, maka kita pasti akan lebih fokus membesarkan, memelihara, dan melatih kita daripada jasad. bukan berarti memelihara jasa tidak perlu, karena kehidupan ini juga pakai jasad, akan tetapi memperkuat roh itu lebih penting.
- Ada sebuah studi kasus tahun 2016 sampai 2018 PBB menggelar sebuah survei untuk menghasilkan sebuah indeks of happiness report, mereka survei ke banyak negara untuk mengetahui negara mana yang paling bahagia. Hasil urutannya adalah Finlandia, Denmark dan seterusnya. Dari 10 negara yang paling bahagia, 8 diantaranya adalah negara Eropa, kemudian lainnya ada Kanada dan Selandia baru, tidak ada negara Islam dalam 10 besar. kalau kritis, maka akan langsung dikatakan bahwa ternyata Islam gagal membahagiakan umatnya ternyata negara Islam tidak ada yang bahagia. perlu diperhatikan, survei itu tergantung pada parameternya, begitupun dengan survei ini, kebahagiaan perlu dijelaskan, yang ternyata mereka punya 7 parameter untuk menyelesaikan kebahagiaan. Inilah menurut mereka pemain negara barat lebih bahagia daripada negara Timur sedangkan jika dilihat dari statistik tingkat bunuh diri. Suicide rate sangat tinggi. Indonesia adalah indeks of happiness report menempati posisi 92 dari 156, tapi dalam data tingkat bunuh diri, ternyata Indonesia lebih rendah kemahannya 2,4% dan firlandia 15,4% hampir 8 kali lipat dari Indonesia. Parameter index of happiness report diantaranya adalah penghasilan yang apa-apa dinilai dengan uang kemudian kebebasan, menurut orang barat kalau manusia dikasih kebebasan dia akan bahagia, padahal nyatanya tidak begitu. justru manusia banyak tidak tahunya, kalau tidak dibimbing oleh agama, maka akan kebingungan sendiri. ciri semuanya masalah parameter, wajar jika tidak ada satupun negara Islam masuk dalam kategori paling bahagia.
- Parameter utama kebahagiaan adalah keluarga, Karena bagaimana bisa bahagia kalau keluarga berantakan. tapi keluarga tidak ada dalam 7 parameter survei versi PBB. Kalau dimasukkan parameter ke Tuhan dan ketahanan keluarga, yang masuk dalam 10 besar bukanlah negara-negara barat karena banyak keluarga mereka yang sudah berantakan. ini semua masalah bagaimana memandang kebahagiaan bagi orang barat, kebahagiaan itu materi dan kebebasan. maka, orang mau melakukan apa saja boleh, orang harus punya penghasilan besar. Tapi hakikatnya manusia itu terdiri dari jasad denah rumah kebahagiaan tidak bisa diuangkan, tidak selalu bisa dinilai secara nominal atau tidak tergantikan. anak misalnya, anak tidak bisa ditukar dengan uang seberapa banyak pun, karena anak tidak bisa dinilai dengan angka nominal. Inilah contoh peran pemikiran, terkadang umat Islam jadi merasa rendah diri karena pikiran negara-negara Islam tidak ada yang bahagia padahal survei itu tergantung parameternya. Istilah negara maju juga sesuatu yang bisa diperdebatkan, maju dan segi apanya? Segi teknologi atau segi finansialnya kalau kira, melihat kemajuan tidak dari sisi itu saja, tapi itulah workview atau cara pandang atau pikiran yang berbeda. Dan inilah terjadinya, berasal dari cara berpikir kita yang tidak sama.
- Imam Al Ghazali berpendapat bahwa manusia tidak bisa bahagia kecuali mengetahui tiga hal : dari mana Dia berasal? Apa yang dia lakukan di dunia tanda tanya ke mana dia pergi? Tiga hal ini bisa mendefinisikan apa itu kebahagiaan. pertama, manusia akan bahagia kalau kita tahu dari mana kita berasal? Artinya manusia bahagia kalau kita mengerti siapa diri ini, tahu bahwa kita terdiri dari ruh dan jasad, tahu kalau roh lebih mulia maka kita akan cari kemuliaan dari roh. Maka, kalau mencari pasangan kita akan mencari yang rohnya mulia dan qurrota a'yun. Umar bin Khattab pernah mengatakan bahwa salah satu hak seorang anak kepada ayahnya yaitu dipilihnya Ibu baginya. Jadi tugas laki-laki bukan mencari istri, tapi mencari Ibu bagi anak-anaknya. Karena yang hari ini cantik, besok akan mengkriput juga, tapi yang hari ini solihah aku mah nanti akan bertambah solehah, dia akan membuat hati kita ridho. Kedua, manusia yang beriman akan bahagia kalau kemudian kita sudah melakukan sesuatu yang diridhoi Allah walaupun tergadang ketika kita melakukannya ada manusia yang tidak ridho kepada kita, tapi kalau yakin kita yang benar, kita akan bahagia. Seperti dalam perang Uhud, Allah tidak menilai siapa yang menang dan kalah walaupun yang zalim bisa menang, walaupun yang baik bisa kalah, tapi Allah tetap berpihak ada yang tidak zalim Allah tidak akan cinta kepada yang zalim ketiga adalah kenikmatan di akhirat, kalau kita tahu ke mana kita pergi, pasti tujuan kita akan ke akhirat, dan kebahagiaan tersedia ada di sana. Kebahagiaan tertinggi adalah bisa menatap wajah Allah, ketika semua orang tertentu ketakutan di hadapan Allah, kita malah bisa menyerahkan diri kita untuk bisa melihat wajah Allah. oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa kebahagiaan itu ada dua di dunia komandan yang satu ada di akhirat. Tidak ada hati yang bahagia kecuali dengan mengingat Allah, yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. ingat telah kelemahannya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram. (QS Ar-Rad :28).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H