Ghazwul Fikri artinya perang pemikiran; Ghazwah (perang) Fikruh (pemikiran). kadang-kadang ada orang berpikir bahwa Ghazwul Fikri itu identik dengan teori konspirasi. Musuh berkonspirasi itu memang benar, konspirasi itu ada dari dulu sampai sekarang. Bahkan sampai akhir zaman, tidak ada yang membantah. Hanya saja tidak semua masalah umat ini berasal dari konspirasi, kalaupun musuh berkonspirasi tetap saja harusnya kita yang menang. Karena dalam Alquran tidak pernah diperbandingkan orang mukmin dengan orang kafir itu 1:1 kita dijanjikan 1:10, harusnya kualitas orang mukmin di atas orang kafir.
Jadi mengatakan bahwa masalah kita adalah musuh yang berkonspirasi itu terlalu menyederhanakan masalah, konspirasi memang ada seperti dalam sirah nabawiyah misalnya ada perang ahzab, ketika kaum musyrikin di Mekah berkonspirasi dengan kaum Yahudi dari khaibar juga dengan Bani quraidzah dibandingkan serta kabilah-kabilah di sekitar Madinah tidak seharusnya menjadikan konspirasi menjadi jawaban dari semua masalah kita karena bisa jadi masalahnya di dalam diri kita sendiri.
terkadang juga ada orang berpikir bahwa ghazwul Fikri ini fenomena akhir zaman. Padahal, dari awal zaman pun sudah ada seperti dalam surat al-hijr ada dialog antara iblis dengan Allah. iblis berkata "Tuhanku oleh karena engkau telah memutuskan bahwa aku sesat aku pasti jadikan kejahatan terasa indah bagi mereka di bumi dan aku akan menyesatkan mereka semuanya" Q.S Al Hijr ayat 39.
Pekerjaan iblis memang membuat kita bingung karena segala hal yang memaksa, akan terlihat indah. Sejak awal iblis memang sudah mengecilkan pikiran. Iblis tidak muncul di depan mata kita untuk mengajak kita tidak Salat tapi iblis atau setan masuk ke dalam dada kita. lalu ketika adzan berkumandang, berkata setan seakan-akan mengatakan "baru adzan,santai saja" begitu pula ketika iqomah dan mulai salat mereka akan membisikkan dan membuat kita menunda-nunda salat. sekali digoda berhasil, kedua lebih lancar yang ketiga lebih lancar lagi dan yang keempat mereka tidak berbuat apapun, kita suah menundanya. kita dirusak dari pemikiran karena memang dari awal yang diincar adalah pemikiran kita. jadi ghawzul fikri bukan fenomena akhir zaman.
Dari awal zaman pun demikian adanya sejak zaman para nabi dan rasul pun mereka berdebat dengan musuh-musuhnya dan menghadapi orang-orang yang menyerang pemikiran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H