Lihat ke Halaman Asli

Roland Torindatu

penulis amatir

Bahaya Virus Corona dan Perlindungan Tuhan

Diperbarui: 18 Maret 2020   13:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Wabah ini berasal dari yang menyebar dengan tiba-tiba ini ada kaitannya dengan koneksi luar angkasa."kutipan dari Daily Star.

pada 11 Oktober 2019 memang ditemukan metode terbakar yang melintasi China. Kami melihat kemungkinan bahwa ratusan triliun partikel virus infeksi, lalu dilepaskan tertanam dalam bentuk karbon halus. WHO menyatakan sudah lebih dari 162 negara yang terjangkit virus dan menginfeksi lebih 100.000  orang, orang yang meninggal tembus 3000 jiwa. Peneliti ilmuwan berasumsi sendiri-sendiri, ada yang berkata dari hewan, makanan laut dan kelelawar. 

Gejala-gejala terjadi kepada manusia awalnya telihat seperti flu biasa dan menyebabkan kegelisahan umum, demam, sakit kepala, radang tenggorokan/batuk, pilek, nafas  yang pendek/ kesulitan dalam bernafas. Pada beberapa kasus, virus ini dapat menyebabkan penyakit saluran pernafasan  seperti radang paru-paru hingga menyebabkan kematian.

Bagaimana penyebaran virus ini? virus korona umumnya menyebar melalui kontak fiksik secara personal, termasuk berjabat tangan atau bentuk-bentuk sentuhan lainnya. penyebaran di udara melalui bersin atau batuk-batuk. kontak fiksik dengan sebuah benda yang bersentuhan dengan virus kumudian memegang mata,hidung,mulut.

 Dunia tergoncang dengan virus ini melihat korban berjatuhan sangat banyak di hantui ketakutan dan kecemasan berlebihan.

berbaliklah  kejalan yang benar mencari Tuhan yang hidup yang akan melindungimu.

Dengan kepaknya Ia akan mendungi engkau, di bawa sayap-Nya engkau berlindung, kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok. Engkau tak usah takut terhadap kedasyatan malam, terhadap panah yang terbang di waktu siang, terhadap penyakit sampar yang berjalan didalam gelap, terhadap penyakit menular yang mengamuk di waktu petang. Walau seribu orang rebah di sisimu dan sepuluh ribu di sebelah kananmu tetapi itu tidak akan menimpamu. (Mazmur 91:4-7)

Bersukacitalah dalam pengharapan sabar dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline